Get Drunk of You

2.4K 279 29
                                    

Seonho tersenyum kikuk pada sosok dihadapannya. Pria itu hanya diam sejak membawanya ke kediamannya yang megah bak istana raja. Tadi ia sempat terkagum-kagum pada bangunan yang terpampang di depannya namun ia mengembalikan konsentrasinya pada pria yang tiba-tiba menggandeng jemarinya.

"Kau melamun?" Tanya Guanlin dengan senyuman hangat yang entah mengapa membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.

Seonho hanya menggelengkan kepalanya dan dihadiahi dengan tepukan pelan dipuncak kepalanya. Sejauh informasi yang Seonho tahu dari dokter, pria itu adalah saudaranya. Seonho hanya mengangguk polos, tidak bertanya lebih jauh karena dokter bilang kalau mereka serupa. Dan Seonho memang menyetujui kata-kata itu saat matanya menangkap rupa pria itu.

◆◆◆

Seminggu tinggal di rumah Guanlin cukup membuat Seonho mengenali pria itu meskipun tidak sepenuhnya. Kegiatan favorit Seonho jika sedang sendirian seperti ini adalah membolak-balikkan album foto milik Guanlin dan yang membuatnya heran adalah tidak ada satupun fotonya di sana. Keningnya berkerut dalam saat menatap foto pernikahan Guanlin dengan istrinya.

Keduanya tersenyum sangat bahagia bahkan tatapan mata Guanlin tampak sangat lembut saat melihat langsung maupun mencuri pandang pada wanita di sampingnya. Seonho memejamkan matanya dengan erat saat mendapati foto Guanlin dan istrinya tengah berciuman usai mengikat janji sehidup semati. Buru-buru ia membalik lembaran foto itu dan menatapi foto-foto bahagia Guanlin.

Sebenarnya yang membuat Seonho keheranan adalah mengapa wajah wanita ㅡ istri Guanlin itu tampak sepertinya. Benar-benar sama hingga membuat Seonho bergidik. Membayangkan dirinya sendiri dalam tubuh seorang wanita membuatnya geli hingga bulu kuduknya berdiri.

"Tapi istrinya cantik sekali." Gumam Seonho sambil menyentuh wajah cantik di dalam foto itu.

"Ah, namanya. Aku bahkan belum tahu siapa namanya. Aku harus memanggilnya dengan sebutan apa padahal aku sudah tinggal selama seminggu di sini."

"Yㅡyoo Seonho."

Merasa namanya dipanggil, Seonho mendongak dan mendapati Guanlin yang berjalan mendekatinya dengan langkah-langkah lebarnya. Tubuhnya tersentak saat Guanlin menarik lengannya hingga berdiri dan meraup bibirnya yang setengah terbuka. Otak Seonho seketika itu membeku dan jantungnya berdebar luar biasa.

"Nnghㅡ" lenguhan pelan itu keluar dari bibir Seonho.

Seonho mengernyitkan keningnya saat lidah pria itu membelit lidahnya. Aroma dan rasa alkohol menyerang indra pengecapnya. Mabuk. Itu yang dapat disimpulkannya pada keadaan Guanlin saat ini. Jadi, Seonho memilih untuk diam menerima perlakuan pria yang selama ini dianggapnya sebagai seorang saudara.

◆◆◆

Saat pagi menjelang, Seonho membuka matanya dan merasakan sebuah beban di perutnya. Ada sebuah tangan melingkari pinggangnya. Keningnya mengernyit saat menyadari bahwa tubuh atasnya tidak memakai sehelai benangpun. Matanya melirik kepada pria yang masih pulang si sampingnya. Dengan takut-takut Seonho membuka sedikit selimut yang membungkus keduanya sejak semalam.

Dugaannya benar. Pria di sampingnya juga bertelanjang dada. Menyadari fakta itu pipi Seonho memanas. Saat itu juga ia merasakan jika lehernya tengah dikecupi oleh pria di sampingnya. Ciuman yang terasa geli itu membuat Seonho terkikik geli dan membuat pria itu semakin gencar mengerjai lehernya.

"Sㅡstoph.. astagahㅡ nngh."

Seonho hendak menanyakan nama pria itu saat tubuhnya ditarik hingga menghadap pada pria yang menatapnya dengan intens. Seonho memandang wajah tampan di hadapannya yang menatapnya dengan tatapan dan seringaian aneh yang membuat Seonho heran.

"Kau belum tahu namaku kan, Baby? Dan aku yakin kau ingin tahu. Benar begitu?" Tanyanya sambil mengelus pinggang polos Seonho dan dijawab dengan anggukan dari Seonho.

Seringaian itu semakin membuat Seonho kehabisan akal. Apalagi saat pria itu mulai mengecupi bibirnya yang masih bengkak karena ciuman mereka semalam.

"Panggil aku Daddy, Baby Yoo." Ucapnya telak dan Seonho hanya mengangguk tanda mengerti.

◆◆◆





















































































Any question? :v
Kalo masih bingung ama flashback, bisa tanya ke gua di kolom comment, ntar gua jawab wkwk
Chapter depan naena? Vote kalo setuju :v

We Know How To Live Our Life 'GUANHO'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang