Guanlin menatap wajah lelah Seonho. Semalaman ia menggempur anal anak yang umurnya terpaut jauh darinya. Tidak membiarkannya diam, dan Guanlin puas mendengar desahan-desahan puas yang keluar dari bibir bengkak di depannya.
Tidak peduli dengan Seonho yang masih terlelap, Guanlin mengecupi bibir kissable itu perlahan. Jarinya mengelus kulit mulus tanpa cela itu pelan. Tangannya melingkari pinggang ramping pemuda 17 tahun itu dan menghujani pipi tembam itu dengan ciuman-ciuman gemas.
"Nghㅡ?"
Seonho membuka matanya perlahan dan mendapati sang Daddy sedang menatapnya dengan pandangan lembut yang membuat hatinya menghangat. Baby boy itu menghapus jarak yang ada dan membenamkan wajahnya di dada bidang Guanlin. Menghirup wangi woody, spicy dan earthy yang bagaikan candu baginya.
"Kau sudah bangun, baby?" Tanya Guanlin seraya mengecupi bibir cherry itu.
"Sudah, Daddy." Jawabnya dengan senyuman secerah mentari.
"I wanna play a morning sex with you, my sweetie baby." Bisik Guanlin.
◆◆◆
Guanlin menggeram dengan suara rendah saat penisnya menghujam anal sempit Seonho berulang kali. Tubuh kecil di bawah kungkungannya terlihat mengkilat karena keringat dan wajah menyiratkan kenikmatan itu membuat Guanlin semakin bersemangat.
"D-daddyh aahㅡ aahㅡ AAH!"
Jemari lentik Seonho mencengkram lengan pria yang tengah menusuk analnya dengan keras. Sebutir air mata mengalir dari ujung matanya. Tusukan di lubang analnya benar-benar membuat Seonho pening akan kenikmatan duniawi. Bibirnya terbuka dan bibirnya diraup oleh bibir tebal pria di atasnya.
Selang beberapa detik, Guanlin menyentakkan penisnya dengan kuat dan membiarkan spermanya masuk mengisi anal sempit Seonho. Seonho melenguh pelan karena Guanlin belum juga melepas tautan bibir mereka. Tangan besar Guanlin mengelus perut rata pemuda itu dengan sensual lalu melepaskan tautan bibir mereka hingga terciptalah benang saliva.
Seonho menatap Daddy nya dengan mata sayunya. Ia masih cukup lelah namun tetap mendorong pria itu untuk berbaring. Pemuda itu melesakkan kembali kejantanan besar itu ke dalam analnya. Bibir kissable itu mendesis pelan.
Guanlin menyeringai dan membiarkan pemuda itu memimpin permainan mereka pagi ini. Kedua lengannya memegang kedua sisi pinggang ramping Seonho dan mengelusnya pelan.
Baby boy itu menaikturunkan tubuhnya perlahan. Dan ritme permainan pemuda itu menjadi semakin cepat dari sebelumnya. Tangan kanannya memegang telapak tangan besar yang mencengkram pinggangnya dan gerakan naik-turunnya menjadi tidak terkontrol saat penis Guanlin mengecupi sweet spot-nya berulang kali.
"Aaah! Aah! Aah! Nnnhhㅡ Daddyh.. hiks."
Air matanya menetes perlahan. Ini terlalu nikmat sampai-sampai Seonho tidak dapat menghentikan tangisannya. Entah kapan Guanlin telah duduk bersandar dengan bibir mengecupi bibir manis milik pemuda di pangkuannya. Tangannya masih saja menggerayangi tubuh polos yang terhentak-hentak tak terkontrol di pangkuannya.
Gerakan pinggul pemuda itu semakin cepat. Ekspresi wajahnya benar-benar membuat Guanlin benar-benar terangsang.
"Aaah! Nngah! A-akuuh s-sampaihㅡ NYAH!"
"B-baby ngghㅡ"
Guanlin menopang tubuh kecil itu dan memeluknya dengan posesif. Menikmati waktunya pasca menyemburkan benih-benihnya ke dalam anal Seonho. Seonho selalu bisa memuaskan sisi gelapnya dan begitu teringat kejadian kemarin saat seorang pemuda lain menyentuh miliknya, kemarahannya seketika naik sampai di ubun-ubun.
"Dad." Panggil pemuda 17 tahun itu seraya melingkarkan kedua lengannya di leher jenjang milik sang Daddy.
"Kenapa, Sayangku?"
Wajah Seonho memerah malu, ia menunduk guna menyembunyikan wajah memerahnya. Guanlin tertawa kemudian mencuri sebuah ciuman dari bibir kesukaannya itu. Tidak sadar jika membuat Seonho semakin malu.
"Kenapa? Kau ingin mengatakan sesuatu?"
"D-daddy.. A-aku mencintaimu." Kata Seonho jujur.
Mendengar itu hati Guanlin menghangat.
"Aku lebih mencintaimu, Seonho-ya. Kau canduku dan aku bahkan tidak bisa lepas darimu." Balas Guanlin. "Apa yang kulakukan selama ini bukan semata-mata karena nafsu belaka tapi aku bahkan lebih mencintaimu, Yoo Seonho. Itu mengapa aku menyembunyikan banyak rahasia darimu. Hanya agar kau tetap di sisiku."
Pipi Seonho memanas dan reflek memeluk tubuh kokok Daddynya lalu menyandarkan kepalanya di dada bidang itu.
"Aku akan selalu di sini untuk Daddy. Selamanya."
◆◆◆
Huh, I got a writer block. Sorry for some typos there :v
Love ya
KAMU SEDANG MEMBACA
We Know How To Live Our Life 'GUANHO'
Short Story[PRIVATE] #NOREPORTREPORTSQ Isinya? Dijamin Rated M. Pake cast Guanho? Iya. Kan udah dibilang di bio. Warn! Daddy kink inside ;)