BAB 4 ; "Gara-gara Somay 2"

54 6 0
                                    

GARA-GARA SOMAY 2
---

"AHH SAKIT PERUT MAMAAAA!"

Teriakan Rai memekakkan telinga di pagi hari. Membuat burung-burung yang hinggap celangak-celinguk kebingungan, dan Nabila beserta siswa rajin X IPS-1 meringis kepengangan. Sekarang masih jam setengah 7 pagi, tapi sudah dua kali Rai bolak-balik kamar mandi. Gara-gara somay kepedasan kemarin, sejak semalam perut Rai mulas. Semua makanan yang telah dimakanya memanas, dan meninju perut Rai minta dikeluarkan.

Nabila yang merasa iba melihat sahabatnya kesakitan, tidak jua bisa apa-apa. Ia hanya mampu mengusap pundak Rai yang terus merengek sakit. UKS belum buka, sudah seperti bencana, karena rengekkan Rai akan terus menggema, membuat yang mendengarnya ingin memecahkan kepala.

"tahan sebentar ya Ra, nanti lo istirahat di UKS ya," ujar Nabila menenangkan.

Rai mengangguk lemah, sambil terus memegangi perutnya, lalu kepala gadis itu tertelungkup di atas meja dengan tangan kiri jadi bantalanya. Sialan, batin Rai. Gara-gara somay yang tertukar ia jadi begini. Sudah menyerobot somay orang lain, sakit lagi. Yang lebih memalukan adalah, Rai merebut somay milik kak Ray. Cowok itu mengaku sendiri, lewat sms semalam. Rai bego empat kuadrat! Rai menggigit bibirnya gemas.

"UKS UDAH BUKA! UKS UDAH BUKA!"

Kali ini seruan rusuh yang membuat orang dalam kelas berdecak sebal. Seperti biasanya, Hani selalu bersemangat. Gadis itu datang sambil berlarian, disusul Melody dan kak Asri, anggota ekskul PMR yang berjaga hari ini.

"ayo Ra, kita ke UKS," ujar Nabila menyentuh pundak Rai, membantu gadis itu berdiri. Yah, sebenarnya Rai tidak perlu dibantu sih, toh Cuma berdiri. Tapi namanya juga Nabila, suka membantu sesama.

Nabila menuntun Rai dengan perlahan, seperti menuntun nenek-nenek yang dibelit impusan. "stop-stop Bil. Udah ya, biasa aja." Rai menurunkan tangan Nabila dari pundaknya. "Gue Cuma sakit perut, bukan mau lahiran," lanjut Rai berjalan biasa.

Nabila tertawa geli, "ya maaf-maaf. Gue khawatir sih."

💘💘💘

Duk ... Duk ... Duk ...

Bunyi bola basket yang memantul di lapangan. Diiringi dengan suara derapan yang terdengar begitu rusuh tidak teratur, saling bersahutan dengan decitan sepatu yang menggesek lapang. Tetapi yang lebih ramai dari itu, suara teriakkan para pemain lebih meramaikan area lapangan.

"WOY OVER GUE!"

"ITU BOLA GUE ANJIR ..."

"WAA, DAPET!"

"MASUKIN RING BEGO!"

"IH SAKIT! ATUH JANGAN DITOYOR-TOYOR."

Kurang lebih itu teriakkan yang tertangkap telinga Lisa. Seperti gadis-gadis yang lainya, ia juga ikut berlari mengejar bola, dengan harapan ia mampu mendapat bola tersebut, lalu memasukkanya ke ring, dan mencetak poin untuk tim. Sayangnya tubuh mungil seperti Lisa, salah tempat kalau harus ikut berdesakkan mengejar bola. Bukanya mendapatkan benda bulat itu, ia justru terdorong kesana kemari, membuat kepalanya pusing.

Lisa akhirnya menyerah. Ia menjauhi kerumunan pengejar bola, yang sudah seperti gerombolan semut memburu gula. Nampak olehnya para anak cowok di pinggir lapangan terbahak bersama melihat para gadis itu, seperti menonton sebuah film komedi bodoh. Yah namanya juga perempuan, disuruh bermain bola, malah lari-lari menggerumut demi mendapat satu bola. Namanya bukan lagi pertandingan, melainkan kompetisi tangkap bola.

SJS (1) - Rai And RayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang