1C

660 32 1
                                    

January 03, 2015
Jeju Island

Aku benar-benar membawa Soo Hwa datang ke Jeju Island. Aku benar-benar ingin menenangkan pikiranku dan juga Soo Hwa.

Aku hanya tersenyum melihat Soo Hwa tertawa senang melihat hasil jepretan di kameranya. Dia hanya berjarak 1m di depanku. Dia bahkan terlihat sangat cantik dengan hanya menggunakan jumper hitam, dengan t-shirt putih polos. Dan rambutnya yang dibiarkannya tergerai, terbang mengikuti arah angin.

Dia menoleh ke arahku, dia tersenyum dan berlari menghampiriku.

“Wae? Kenapa berlari?” tanyaku saat Soo Hwa berada dihadapanku.

“Kita foto bersama ya?”

Aku tersenyum dan mengangguk.

“Maaf, boleh aku meminta bantuanmu? Bisakah kau mengambilkan fotoku dengan istriku ini?”

Aku menoleh sedikit ke arah Soo Hwa, dia tersenyum saat aku mengatakan bahwa dia adalah istriku.

“Eoh? Tentu saja..”

Aku tersenyum dan memberikan kamera Soo Hwa pada orang itu.
Beberapa kali kami melakukan pengambilan gambar, pertama aku merangkul Soo Hwa, setelah itu aku memeluknya dari belakang, lalu aku mencium keningnya, dan yang terakhir aku mencium bibirnya dengan mata kami yang sama-sama tertutup seakan ingin mengambarkan bahwa kami berciuman dengan rasa cinta kami berdua di foto itu.

“Aaah, kalian pasangan yang serasi. Aku berdoa semoga kalian akan selalu bersama dan bahagia..”

Aku menoleh melihat Soo Hwa, dia tersenyum.

“Gomawo…”

***

“Ada apa?”

“Hmm?”

“Kenapa kau tertawa terus dari tadi?”

Soo Hwa menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

“Hei, kenapa?”

“Aniya… Hanya senang saja..”

“Senang?”

Soo Hwa mengangguk.

“Siapa yang membuatmu senang?”

Soo Hwa tertawa dan memelukku.

“Seseorang… Yang menemaniku selama ini. yang membuatku masih ingin hidup. Nyawaku. Namanya Lee Hyuk Jae."

Aku tersenyum dan membalas pelukan Soo Hwa.

“Ayo kita lakukan…”

“Apa?” tanya Soo Hwa dengan raut wajah bingungnya.

“Aku akan melakukan itu denganmu, dengan kata lain appa.. Mau tidak mau appa akan menyetujui hubungan kita, sayang.”

“Kau gila, oppa.”

Soo Hwa mendorong tubuhku dan meninggalkanku. Aku bodoh sekali. Aku benar-benar tidak tau apa yang harus aku lakukan lagi. Aku menarik napasku dalam-dalam dan beranjak dari tempat dudukku.

Aku menghampiri Soo Hwa, dia sedang terdiam di balkon penginapan kami ini. Dia menatap kosong ke arah depan.

Aku berdiri tepat di belakangnya sekarang. Perlahan aku memeluk tubuh Soo Hwa dengan erat.

“Maafkan aku, sayang.. Maaf..”

_Hyukjae pov end_

***

Stay With Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang