03. Bisa kan?

969 98 10
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca❤

Hargai karya penulis ❤

***

"Apaan ini?!"

Yeri yang sedang mengerjakan proposal di ruang BEM, terpaksa menghentikan aktivitasnya saat Dino—kekasihnya masuk keruangan itu sambil marah-marah.

Yeri tak bersuara, dia menerima ponsel yang disodorkan oleh Dino. Mana Yeri menangkap sebuah video yang diedit dalam aplikasi tik tok. Sebenarnya Yeri sudah mengetahui video ini. Bagaimana tidak, banyak orang yang mentag akun instragram miliknya. Video berdurasi tiga puluh detik yang memunculkan dirinya yang pinsan dan di bopong oleh Mark.

Sebenarnya tidak ada yang salah dari video itu. Orang-orang saya yang melebih-lebih kan. Dan Yeri tau, jika video ini akan memancing amarah kekasihnya yang pecemburu itu.

"Dia cuma nolongin aku. Kamu tau kan aku pingsan waktu itu?"

"Kenapa harus dia yang gendong kamu?! Emang ga ada orang lain?!"

Lihat bagaimana berlebihannya Dino. Laki-laki itu selalu membesar-besarkan masalah yang tidak penting.

"Situasi disana itu mendesak. Aku ga bisa pilih mau diselamatkan sama siapa. Harusnya kamu berterima kasih sama dia, kalau ga ada dia belum tentu aku masih hidup sekarang."

"Kamu belain dia?!"

"Buk—"

Prang

Dio melemparkan ponselnya hingga menjadi tiga bagian. Ini bukan hal baru lagi bagi Yeri. Memang setiap Dino marah, laki-laki itu cenderung bersikap kasar.

Padahal saat pendekatan, Dino adalah laki-laki yang lembut. Setelah mereka berpacaran, baru keluarlah sifat asli Dino. Dino akan meluapkan segala emosinya kemudian akan meminta maaf kepada Yeri, bahkan sampai menangis.

Sejujurnya, Yeri sudah tak tahan dengan hubungannya dengan Dino. Hanya saja, Yeri tidak bisa lepas dari laki-laki itu. Dino akan mengancam bunuh diri atau mencelakai Yeri, jika gadis itu meminta berpisah.

"Kemaren kamu ketemu kan sama dia?!"

Mata Yeri membulat. Pantas saja Dino bisa semarah ini. Jadi, kekasihnya itu tau jika dia menemui Mark.

"Aku cuma balikin sapu tangan aja."

"Alasan! Bilang aja kamu mau selingkuh kan?!"

"Dino please, kita bahas ini nanti aja ya. Aku gamau bikin keributan di kampus."

Melihat tatapan memohon dari Yeri, membuat Dino sedikit luluh. Tanpa mengucap sepatah katapun Dino melenggang pergi begitu saja. Tak lupa membanting keras pintu bersamaan dengan keluarnya laki-laki itu.

Sesaat setelah Dino keluar, ganti Naeun yang masuk ke ruangan tersebut. Gadis itu langsung duduk disebelah Yeri untuk menanyakan masalah yang terjadi.

"Si brengsek itu ngapain lo lagi?"

"Gue gamau bahas soal itu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang