Part 5 - Trio Macan

110 33 8
                                    

Setelah mereka berjalan jauh menelusuri Hutan Rikey, akhirnya mereka sampai ke Danau Yunji dan tidak lupa memberi tanda pada setiap pohon yang sudah mereka lewati, agar tidak tersesat jika mereka ingin pulang dari tempat ini.

"WAHHHH!!" Fahlita berlari kegirangan menuju tepi Danau Yunji. Matanya berbinar saat melihat air Danau Yunji yang berwarna merah kecokelatan, dan tak pernah Ia lihat sebelumnya.

"Hati-hati Ta, " Agil duduk di dedaunan kering yang ada di sekitar Danau Yunji. "Kalo lo nyebur kan, gak lucu."

Rana, Digo, dan Ariel pun ikut duduk di dekat Agil. Melepas penat setelah berjalan jauh.

"Riel, roti gue mana?"

Ariel menoleh ke Rana. "Kok nanya gue?"

"Kan tadi gue nitip sama lo."

"Yang di atas meja makan tadi?" Rana mengangguk. "Gak gue ambil."

PLAK!

Rana memukul pipi Ariel, membuat si empunya meringis kesakitan.

"Sakit, bodoh!"

Rana tidak peduli, saat ini dia benar-benar membutuhkan makan.

"Santai, gue bawa roti lebih." Agil mengeluarkan roti dari dalam tasnya.

Rana, Ariel, dan Fahlita langsung mendekat ke arah Agil.

"Go, gak makan?"

Digo menggeleng. "Masih kenyang, Gil."

Digo kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain, ingin menikmati indahnya sekitaran Danau Yunji. Tapi..

"Astaghfirullah!"

"LO KENAPA?!"

Agil menyentil dahi Fahlita. "Bisa gak sih lo gak usah panik gitu?"

"Anjir! Gue kaget."

Digo mengusap wajahnya kasar. "Mau apa?"

"Kenalan dong. Aku Keyza, kamu siapa?"

Ah, sudah pasti Digo melihat apa yang sahabatnya tak bisa lihat, jadi ekspresi sahabatnya datar saja, kecuali Rana.

"Go, tuyul yang tadi?"

Digo menggeleng. "Beda, Ran."

"Ish! Aku nanya, nama kamu siapa?" tanya Keyza sambil menarik manja lengan baju Digo.

"G-gue Digo." Digo sedikit takut. Masalahnya, Digo terkejut dengan kehadiran Keyza, apalagi rupa Keyza yang menyeramkan.

"Namanya keren, sama kayak orangnya." Keyza tertawa genit.

"Tapi kurang keren kalau dia belum jadi milik gue." Digo menengok ke arah belakang Keyza. Ia melihat ada hantu lain di sana. "Gue Kenza. Btw, gue tau kalau gue cantik, tapi lo gak usah ngeliatin gue sampai segitunya."

'Cantik nggak, serem iya.' batin Digo.

"DIGOOOO!"

Perrhatian Digo, Keyza, dan Kenza teralihkan saat Fahlita berteriak kesal.

"Apaan, Ta?"

Rana mendengus. "Lo sibuk sendiri anjir!"

"Mau gimana lagi? Kan cuma gue yang bisa liat."

"ADUUUUH!! Ada apa sih sampai ribut kayak gini? Tidur cantik gue keganggu!"

Digo semakin terperanjat saat melihat ada hantu lain—lagi— dari belakang Kenza.

"Kalian godain manusia lagi?! Gak capek apa ditolak mulu?"

Kenza berdecak. "Keyra, lo berisik banget sumpah!"

RepetidoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang