Chapter 3 (Perpisahan)

1.2K 51 1
                                    

Hallo minna author balik lagi dengan chapter 3

Pair: bosusara (boruto x sarada)

Warning: typo bertebaran

Happy reading

"bagaimana dokter keadaan anak saya" tanya Hinata dengan air mata yang terus mengalir.

"anak ibu harus melakukan operasi untuk mengambil pelurunya" ujar dokter yang bernama Shizune.

"lakukan dokter lakukan" ucap Hinata.

"tapi kami tidak punya alat medis itu saya sarankan anak ibu di pindahkan ke rumah sakit di tokyo karena di sana peralatannya lebih lengkap" ujar shizune.

"baiklah" jawab Hinata lalu duduk di kursi tunggu sambil merenung.

"Hinata bagaimana keadaan Boruto" tanya Naruto yang baru datang.

"kata dokter hiks Boruto harus hiks melakukan operasi di Tokyo hiks" ujar Hinata sambil terisak.

"jadi begitu" ujar sambil menundukkan kepala.

"Naruto" panggil Hinata yang masih mengeluarkan air mata.

"hm ada apa Hinata" tanya Naruto, sambil menatap Hinata.

"tolong jangan tinggalkan aku Naruto" ujar Hinata sedih.
"maaf, Hinata karena aku mencoba meninggalkanmu" ujar Naruto menyesal

"ya naruto aku maafkan" ucap Hinata lembut.

"baiklah besok kita akan berangkat" ucap Naruto.

"ya" jawab Hinata.

Di kediaman uchiha

Sasuke yang masih merenungkan kejadian malam itu sambil melihat pistol yang dia simpan di dalam sebuah kotak.

"apakah anak itu terkena peluru itu lalu mati berati aku pembunuh dan walupun dia selamat aku tetap penjahat karena aku telah menembaknya" batin Sasuke.

"sayang makan malam sudah siap" panggil Sakura, mendengar Sakura memanggil, Sasuke langsung menutup kotak itu dan di masukan ke dalam lemari lalu di selipkan di pakaian

"wah jadi hari ini kau masak sup dengan tomat Sakura" ujar Sasuke sambil melihat makanan kesukaannya.

"ya sayang" ucap Sakura sambil tersenyum.

"ittadakimasu" ucap mereka bertiga serempak


"hey Sarada" panggil Namida.

"hn ada apa Namida" tanya Sarada.

"apa kau ingat anak yang kau temui waktu itu" tanya Namida.

"ya" jawab Sarada singkat.

"katanya keluarga mereka akan pindah" ujar Namida

"apa?,pindah ke mana?" tanya Sarada penasaran.

"tidak tahu katanya di pindah hari ini" ucap Namida saat itu juga, Sarada langsung pergi.

"Sarada kau mau ke mana" ucap Namida sambil berteriak.

"mau menemuinya"teriak Sarada dari kejauhan.

Saat Sarada sampai di sana ternyata rumahnya Boruto sudah tidak berpenghuni.

"sepertinya dia sudah pergi" ucap Sarada. Lalu Sarada mengeluarkan sebuah serbuk yang pernah dia berikan kepada Boruto. Lalu siap melemparkan keatasnya dan Sarada memejamkan mata.

"aku ingin bisa bertemu dengannya lagi" ujar Sarada lalu melemparkannya keatas di saat itu juga.

Di rumah sakit

Tiba-tiba jari Boruto bergerak sambil berusaha membuka matanya. Hinatapun yang melihatnya langsung kaget, tanpa pikir panjang dia langsung memanggil dokter dan Naruto "dokter,naruto boruto sudah siuman" teriak Hinata dari dalam kamar pasien, dokter dan Narutopun langsung masuk ke ruangan boruto di rawat.

"Boruto kau sudah bangun nak" tanya Hinata sambil menggenggam tangan Boruto, Boruto yang belum bicarapun hanya diam

"sepertinya dia tidak perlu di operasi" ujar dokter bernama Tsunade.

"tapi, apa tidak apa apa jika tidak di operasi" ucap Hinata agak khawatir, di ikuti anggukan Naruto.

"justru di operasi bisa membahayakannya karena jika gagal bisa merusak sel otaknya dan berakhir kematian" ujar Tsunade berusaha meyakinkan Naruto dan Hinata.

"tapi dia tidak boleh terkena benturan karena bisa berakibat fatal maka dari itu dia harus menggunakan pengaman"lanjut Tsunade

"jadi kapan boruto bisa pulang" tanya Naruto.

"mungkin seminggu lagi" jawab Tsunade.

"baiklah saya keluar dulu jika ada apa-apa panggil saya" ujar Tsunade

"ya" jawab Naruto dan Hinata. Lalu Naruto dan Hinata mendekati Boruto.

"ayah, ibu" panggil Boruto yang baru membuka matanya. "ya sayang" jawab Hinata lembut. Sambil mengelus kepala Boruto.

"apa yang terjadi denganku" tanya Boruto. Lalu Naruto dan Hinata saling bertatapan dan akhirnya Naruto menghela napas

"begini sayang tadi kau tertembak oleh peluru nyasar dan sekarang peluru itu bersarang di kepalamu" jelas Naruto kepada Boruto

"jadi begitu" ujar Boruto lesu karena di kepalanya ada peluru.

TBC

Hah akhirnya selesai mungkin chapter ini pendek ya maaf karena author lagi kehabisan inspirasi chapter selanjutnya akan di publish besok atau lusa

Kritik,saran,mendukung

My Love Story With You (borusara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang