A/N:
Hallo minna saya author baru jadi maaf kalo ada typo ataupun tata letaknya kurang tepat ya dan juga kalo ceritanya gak nyambung silahkan tanya sama author dikolom comment bagian mana yang nggak nyambung.
Happy reading
"Wah indah sekali" ucap Boruto sambil melihat wahana karnaval dan Boruto berlari lari.
"HAAA"ucap Boruto ketakutan melihat gadis kecil mengenakan kostum nenek sihir.
"hahaha"sarada tetawa terbahak bahak.
"dasar penakut"ucap Sarada dengan nada mengejek
"hei aku tidak penakut"ujar Boruto membela diri.
"hei lihat kau buang air di celana" ucap Sarada sambil menunjuk bokong boruto.
"tidak ini hanya bekas coklat kalo tidak percaya ciumlah" ucap boruto.
"benarkah itu"ucap Sarada dengan nada mengejek.
"benar" ucap boruto berusaha meyakinkan Sarada.
"baiklah baiklah" ucap Sarada malas berdebat.
"tapi kenapa kau masuk tanpa membayar, yang boleh masuk kesini hanya yang membayar" lanjut Sarada.
"itu karena aku tersesat" ucap Boruto.
"tapi kau tetap harus membayar" ucap Sarada mulai kesal.
"tapi aku tidak membawa uang,tapi supir ku yang membawa uang"ucap Boruto.
"baiklah jadi di mana supirmu" ucap Sarada malas.
"aku tidak tahu tadi aku berpisah dengan supirku" ucap Boruto menunduk.
"Sarada kemarilah" panggil ayahnya sasuke dari depan karnaval.
"ya papa aku akan kesana" jawab Sarada sambil berlari ke ayahnya dan meninggalkan boruto sendiri.
"kau bicara dengan siapa Sarada" tanya ayahnya.
"tadi aku bicara dengan anak...." jawab sarada sambil berbalik melihat ke tempat Boruto berdiri tadi tapi dia tidak melihatnya.
"lho dimana anak tadi" tanya Sarada pada diri sendiri. (A/N: Gila apa loe Sarada ngomong sendiri. Sarada: apa loe bilang SHANAROOOO#mukul author. A/N: ITTTAAAIIIII #mental seratus meter.).
.
.
.
.
.
"sarada beristirahatlah dulu" ucap Sasuke dingin."baik ayah" ucap sarada,lalu Sarada pergi ketempat kesukaannya.
"akhirnya sudah sampai" ucap Sarada sambil masuk kedalam tenda sulap lalu sarada masuk ke dalam kotak sulap.
.
.
.
.
.
"hah sekarang aku tambah tersesat"ucap Boruto. (A/N: Kok Boruto juga ikut ikutan Sarada ya, kayak orang gila #dirasengan.)."andai saja ayah dan ibu menemaniku mungkin aku tidak akan tersesat"batin boruto. lalu boruto berlari ke arah tenda sulap.
"halo ada orang disini" teriak Boruto.
"siapa itu" teriak Sarada dari dalam kotak. Lalu keluar dari dalam kotak.
"oh jadi kau, tukang buang air di celana" ucap Sarada.
"hei berhentilah menyebutku dengan nama itu ttebasa" ucap Boruto mulai kesal.
"hn kemarilah" perintah sarada, boruto pun menurut dan masuk ke dalam kotak itu bersama sarada.
"hei apa itu" tanya Boruto penasaran.
"ini bubuk ajaib"jawab Sarada.
"memangnya ada keajaiban" ucap Boruto
"ada dan aku percaya pada keajaiban dan kau harus percaya pada keajaiban agar kau mendapatkan ke ajaiban"jawab Sarada.
"jadi aku harus percaya begitu"tanya Boruto sambil "ya" jawab Sarada sambil tersenyum.
"lalu bagaimana cara menggunakan bubuk itu" tanya Boruto antusias.
"baiklah akan kugunakan untuk mu" jawab Sarada yang tidak kalah antusias.
"sekarang ucapkan keinginan mu" ucap Sarada yang siap akan melemparkan bubuk itu keatas kepala Boruto.
"aku ingin ayah dan ibu sampai kesini tidak bertengkar" ucap Boruto sambil memejamkan mata. Lalu sarada melemparkan serbuknya keatas kepala Boruto.
"hatchi" bersin Boruto
"BORUTO" teriak ayah dan ibunya Naruto dan Hinata
"sepetinya itu suara ayah dan ibuku" ucap Boruto sambil berlari keluar di ikuti Sarada.
"ayah ibu "teriak boruto.
"hei Sarada kemari" panggil ayahnya.
"baik papa"jawab Sarada.
"hei sepetinya bubuk itu berhasil"ucap Boruto senang
.
.
.
.
.
.
TBCA/N:
Hallo minna ini chapter 1 saya perbarui tapi inti ceritanya tetep cuma penambahan sedikit penjelasan, tata letaknya dan penggunaan huruf kapital pada setiap karakter.
Boruto: 8 tahun
Sarada: 8 tahun
Hinata: 34 tahun
Naruto: 34 tahun
Sasuke: 34 tahun
Sakura: 33 tahun
Vote dan Comment
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story With You (borusara)
FanficBoruto anak orang kaya, yang mempunyai fisik lemah karena peluru yang bersarang di kepalanya dan sarada anak orang yang sederhana dan pekerja keras bagaimanakah kisah cinta mereka