-5-

9 1 0
                                    

Malam ini adalah malam minggu bagi mereka yang memiliki kekasih. Tapi bagi seorang Zaneta ini adalah malam biasa,tentu saja karena ia tidak memiliki kekasih. Sejujurnya ia ingin sekali pergi ke konser Revival Tour Selena Gomez,tapi keberuntungan sedang tidak memihak padanya  karena tiketnya telah habis terjual. Malam ini ia hanya me-remix lagu dan berkutat pada launch-padnya.

Tok... Tok... Tok.

Pintu terbuka setelah Anet mempersilahkan orang yang mengetuk pintu kamarnya masuk. Ternyata yang mengetuk pintu adalah bundanya. Lalu Anet bertanya pada bundanya ada apa gerangan bundanya masuk ke kamarnya.

"Net,ada Noah tuh di bawah nyari kamu sayang." ucap bunda Anet seraya menggoda anak bungsunya itu.

Anetpun bertanya-tanya dalam hati sedang apa dia disini. Dengan malas Anet menuruni tangga dan menghampiri Noah di ruang tamu.

"Ada apa Noah?" tanya Anet seraya duduk dihadapannya.

"Aku mau ajak kamu pergi nonton konser,kamu mau gak?"

Huftt...

"Aku ga minat pergi,maaf." tolaknya

"Yakin,kamu gak mau tanya konser apa?" ucapnya lagi.

Sejak kapan dia mulai menyebalkan pikir Anet. Anet memutarkan bola matanya jengah seraya menarik nafas.

"Emangnya konser apa Tuan Aykac yang terhormat?" ia pun hanya tersenyum licik pada Anet.

"Konser Revival Tour Selena Gomez,..." ucapnya terpotong karena Anet berteriak histeris.

"APAAA??! KAU SERIUS? DEMI APA? KAU SERIUS NOAH?!" teriaknya begitu antusias sampai-sampai Noah harus menutup kedua telinganya.

"Kumohon Noah ajak aku ya,ya..." rengeknya pada Noah. Ia pun tak perduli pada gengsi ataupun semacamnya. Kalau bukan karena Selena Gomez ia juga tidak akan mau manis-manis pada pria itu.

"Jadi kau mau? Aku pikir kau gak tertarik nona Ozgun." godanya.

"Oke fix aku berubah pikiran,tunggu sebentar aku mau ganti pakaian dulu. JANGAN DI TINGGAL!" ia pun segera berlari ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya.

Akhirnya mereka berdua pergi ke konser Selena Gomez,entah bagaimana Noah bisa tahu bahwa Anet ingin sekali pergi ke konser itu. Yang jelas Noah membuat malam Anet sangat berarti malam ini.

***
Setelah konser Selena berakhir mereka memutuskan untuk pergi makan sebentar pasalnya setelah menonton konser membuat mereka sama-sama lapar dan lelah.

Karena sudah larut malam tidak ada tempat makan yang buka di sekitar mereka,alhasil mereka hanya membeli kebab di pinggir jalan dan memakannya di mobil.

Diam. Itulah yang mewakili mereka saat ini di dalam mobil,sampai akhirnya Anet yang membuka suara.

"Makasih banyak ya,kamu udah mau ajak aku ke konser malam ini." ucapnya seraya menatap lurus karena Noah yang menatapnya.

"Iya,sama-sama. Aku juga senang bisa buat kamu senang malam ini." ucapnya yang masih terus memandangi Anet.

Anet menatap hangat ke arah Noah dan di balas seyuman oleh Noah. Anet merasa hangat saat bersama Noah,aneh. Padahal kemarin ia sangat dingin kepada Noah,sejujurnya bukan karena Noah mengajaknya pergi ke konser,tapi mulai dari perhatian kecil yang Noah berikan kepada Anet. Walaupun Deva juga memberikan perhatian yang bahkan lebih yang diberikan Noah tapi rasanya beda.

'Noah,aku harap ini awal yang baik dalam hubungan kita. Buat aku jatuh cinta dan hapus segala kedinginanku. Cairkan es yang ada di hatiku,isi hatiku dengan kebaikan dan cintamu. Ada rak yang rapih di hatiku telah tersusun rapih entah untuk siapa,isilah dengan milikmu.'

***
Setelah ngampus Anet dan Noah akan pergi bersama,semenjak kejadian konser dua minggu yang lalu,mereka sering pergi bersama. Dan hari ini Anetlah yang mengajak Noah pergi ke suatu tempat.

Anet sedang menunggu Noah menjemputnya di kampus,tak lama kemudian orang yang di tunggu sudah ada di hapadannya.

"Maaf telat,kamu udah nunggu lama?" tanyanya.

"Enggak kok baru aja,yaudah yuk jalan." ajaknya pada Noah.

Di perjalanan hanya suara radio yang menghiasi perjalanan mereka,Anet yang sedang mendengarkan lagu dan Noah yang fokus menyetir.

"Sebenarnya kita mau kemana sih? Masih jauh lagi apa gimana,Net?"

"Gak kok tuh di depan kita berhenti terus jalan sedikit."

Akhirnya mobil mereka berhenti,lalu mereka turun dari mobil dan berjalan ke arah taman,namun bukan taman itulah tujuan mereka.

Anet membawa Noah ke suatu tempat yang spesial baginya. Dimana tempat ia dulu sering bermain,dan saat dia sedang menangis saat dia ada masalah. Anet menemukan tempat ini ketika ia masih berumur lima tahun,letaknya tidak terlalu jauh dari rumah omanya dan di belakang taman yang jarang di datangi oleh orang-orang.

"Tempat apa ini,Net? Indah sekali dan masih asrih." tanyanya pada Anet.

"Ini tempat dimana kalau aku dulu sering main,sedih,nangis kalau habis di marahin ayah atau oma. Biasanya aku duduk di dermaga dan menghadap danau." jelasnya seraya menunjuk kearah yang dimaksud.

"Terus gimana kamu bisa tahu ada tempat sebagus ini,dan sepertinya jarang sekali ada yang berkunjung kesini." ucapnya lagi.

"Aku menemukan tempat ini ketika aku sedang mencari kelinciku yang lepas dan aku menemukannya disini. Tempatnya juga bagus danau dan dermaga kecil tapi sayang gak ada yang tahu tempat ini karena tertutup pohon di depan. Dan karena sepi aku ngejadiin tempat ini sebagai markas aku,dan tempat ini aku sebut 'Rumah Malaikat'.''

"Iya emang sih bentuknya bukan seperti rumah,tapi bagiku ini adalah rumah para malaikat. Setiap aku sedih dan menyendiri disini perasaanku bisa kembali senang,aku selalu bahagia berada disini." tambahnya lagi pada Noah.

"Tempat ini spesial sekali buat kamu Net,apa aku orang yang pertama yang kamu ajak kesini? Apa aku boleh menggunakan tempat ini juga?" tanyanya.

"Yup,spesial banget. Hmm,iya kamu yang pertama. Bahkan sahabatku gak tahu tempat ini,kamu boleh kok pakai tempat ini kalau kamu lagi ada masalah. Tapi ingat jangan dipakai yang engga-engga ya." ucap Anet padanya dan mereka pun tertawa bersama.

"Kalau boleh tahu kenapa kamu ngajak aku kesini,padahal sahabat kamu belum pernah kamu bawa kesini." ucapnya seraya berjalan ke arah dermaga.

"Soalnya aku lagi pengen aja main kesini,gak tahu juga kenapa aku harus bawa kamu kesini. Bukan aku gak mau ngajak dia kesini,tapi belum waktunya aja. Lagian ini markas rahasia aku,tempat suci buat aku, hahaha lebay banget emang." ucap Anet sembari duduk di dermaga.

Mereka pun menghabiskan waktu bersama di danau itu dan duduk di dermaga sembari memakan cemilan yang sebelumnya mereka beli di jalan tadi.

Hari mulai malam dan mereka sudah berada di jalan untuk pulang. Tak lama kemudian mobil Noah memasuki pekarangan rumah Anet.

"Makasih ya buat hari ini,makasih juga udah dianterin pulang." ucap Anet.

"Seharusnya yang bilang makasih aku, karena kamu udah ajak aku ketempat yang bagus terutama tempat itu juga spesial buat kamu."

Cup

Noah mencium kening Anet,Anet yang terkejut langsung menyembunyikan rona pipinya yang sekarang berubah menjadi merah seperti tomat.

"Selamat istirahat nona Aykac." ucapnya seraya berpamitan pada Anet.

Nampaknya setelah ini Anet tidak akan bisa tidur akibat Noah yang menciumnya dengan lembut. Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang.

Jika Kita Bertemu LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang