" emang kamu kecewa kalo kita backstreet-an?"
"Ah engga kok" danis mejawab dengan manis, mencubit pipi shalia yang tampak tembem ketika sedang marah
"ADUH SAKIT!!" jerit shalia memegang pipinya yg di cubit
"kamu lucu kalau lagi ngambek pipinya tembem pengan cubit deh"danis terkekeh.
.....
"Udah sore nih shalia, aku pulang ya"kata danis yg menghampiri shalia yg sedang turun dari kamarnya.
"Yaudah pamit dlu gih sama mama. Papa belum pulang"kata shalia
"Udah kok iya kan bun?" danis memandang rina yang berdiri dibelakang mereka
"Iya sudah kok, oh iya nak danis hati - hati ya bawa mobilnya". Rina memngelus pundak danis lembut ketika danis mencium telapak tangan rina
"Iya bun "
Suara gemuru mobil menggema danis tersenyum sebagai tanda perpisahannya shalia membalas senyum itu dengan senyuman yang tak kalah manis
Danis melintasi jalan raya yang tampak lenggang tersebut memikirkan setiap moment dirinya bersama shalia, tak lama akhirnya danis sampai di halaman rumahnya memarkirkan mobilnya dan berjalan memasuki rumahnya, member salam kepada ibunya dan berjalan masuk kekamar.
"bang !! kamu gendong adek gih! Bunda mau memasak" danis melangkah kearah dapur dan menggendong adiknya yang masih berumur 3 tahun tersebut.
Sara ketukn terdegar dari pintu masuk rumah danis, danis melangkah kearah depan dengan azalea yang berada digendongannya.
"holla danis!" 3 orang laki-laki berdiri didepan pintu rumah danis siapa lagi kalau bukan aca, rio, dan rafi
Danis menatap mereka satu persatu mencari maksud tujuan mereka dating
"ampun dehh mata loh serem sumpah" rio membuka suaranya menatap danis dengan tatapan yang sulit diartikan
"uwihhhhh, udah cocok jadi papa muda luh kurang mamanya doang" kini aca kembali menimbrung menunjuk aza yang tertawa menampilkan deretan giginya yang kecil.
"masuk" danis berjalan masuk tanpa menatap kebelakang.
"niss kitakan udah dari jauh nih_" aca mencoba memberi kode mewaili teman-temannya yang bermaksud sama
"ambi sendiri" danis memotong perkataan aca,
"rio ambil gihh" rio berecak kesal menatap aca
"halo tante"sapa rio ketika melihat bunda danis sedang memasak
"ehh rio, ngapain nak?" Tanya bunda danis
"mau ngambil minuman tan"jawab rio
"ohhh ambil di kulkas sendiri aja yah tante lagi masak soalnya" bunda danis menunjuk kearah kulkas yang berada tak jauh dari meja makan.
"aza ucul banget sini sama kakak aca aja yah" aza berpindah tempat ke pangkuan aca. Beberapa kali aza tertawa karena dikelitiki oleh aca. "lain kali aza kerumah kakak aca main sama adek kakak namanya gyura" aza hanya terseyum melihat ekspresi aca yang begitu lucu sedangkan danis dan rafi yang memiliki sifat yang sama hanya terdiam sibuk dengan benda pipih yang ada di genggaman mereka.
"woyy, minuman udah siap" teriak rio sembari membawa nampan berisikan minuman dingin yang dia ambil dari dapur.
Mereka meminum dalam diam
"huft... lega sumpah" kini rafi yang membuka suara
"anjay gua kira lu bisu dari perjalanan sampai sini diam mulu" crocos rio meyenggol rafi yang kembali dengan wajah datarnya/
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK STREET
Teen Fictionmenyembunyikan hubungan mereka menjadi suatu tantangan yang cukup berat bagi pasangan ini. Apakah mereka akan tetap menjalaninya dengan cara ini atau memutuskan hubungan mereka? Jangan lupa vote and comment Give me start😎😎 Typo bersebaran plagiat...