" sha, aku keluar dulu yah" shalia mendongak menghentikan aktivitasnya yang tengah merangkum.
" mau kemana?"
" mau kerja tugas di rumah temen" shalia hanya menganguk dan tersenyum. " aku pergi dulu yah" danis mengusap rambut shalia lembut.
Shalia kmbali melanjutkan merangkum catatan bab 9 mata pelajaran ips.
Jam dinding menunjukkan pukul 21:15 membuat shalia cemas pasalnya dari tadi sore danis belum juga pulang dan sekarang hujan turun dengan derasnya, terlebih lagi ibu dan ayah danis yang tengah keluar kota mengurusi bisnis mereka.
'Danis kamu dimana sih?!' batin shalia.
Klekk
Danis memasuki rumah dengan pakaian setengah basah, shalia berlari kecil menghampiri danis.
"Sini tasnya, kamu mandi cepetan nanti masuk angin lagi" danis memberikan tas berisi leptop ke shalia dan menuju kamar mandi membersihkan badannya.
Shalia berjalan kearah kamar danis mengeluarkan isi tasnya agar tak basah dan meletakkanya dengan rapi dimeja belajar danis,membersihkan sedikit kamar danis yang hanya sedikit berantakan.
" sha!" shalia mendongak
"Keluar, mau ganti baju" shalia menganguk dan berjalan keluar dari kamar danis, duduk di teras rumah menikmati angin malam yang menyapu pelan wajah shalia.
"Shaliaa.." shalia mendengar namanya terpanggil membuka matanya dan berjalan masuk.
"Iya knp??" danis terbaring dikasur dengan seprai logo grup sepak bola chelsea. Shalia mendekat melihat danis yang tampak kedinginan
" sakit" shalia meletakkan telapak tanganya didahi danis yang terasa sedikit panas.
" sha.. Dingin" shalia tersenyum mendengar nada manja danis
" iya tunggu diambilin selimut yah" danis hanya menganguk.
Shalia kembali membawa selimut dan menyelimuti tubuh danis yang mengigil.
"Kenapa pulangnya pas hujan sih maunya pulangnya tuh pas udah reda" shalia menempelkan kain yang telah ia basuh dengan air hangat dan menempelkannya didahi danis
" tadi tuh disana hujannya udah reda ehh pas di depan tuh hujannya deras banget" elak danis krn tdk setuju dengan pernyataan shalia
.....
"SERIUSSS SOSWEET AMAT!!" riri menjitak kepala gisel mambuat gisel meringis
"Sosweet pala lu babi" shalia menyeruput es tehnnya
" hahah dikatain babi lu bangsat" gisel hanya melirik riri sinis
" so kak danis nggak kesekolah sekarang??" tanya shanda
" iya gw udah ngizinin kak danis ke ketua kelasnya" jawab shalia
" eh upil, syamsul sakit kenapa?" shalia menatap malas kearah gisel yang slalu menyebut danis dengan nama 'syamsul'
"Bilang gitu lagi pulang tanpa kepala lu"
" cieeee yang belain mantan uhuk gw keselek doi" riri pura pura batuk dan menyuruput jus jeruknya
"Au ah mati wae lu pada" shalia mengibaskan rambutnya dan berjalan menuju kelasnya.
" woy edaaaaaa tungguin mantan shawn mendes" teriak gisel dari jauh, shalia berjalan menghiraukan gisel.
" cieee yang CLBK" shalia berbalik menatap malas temannya yang joget gaje di di depan kelas ips 5
" shalia clbk ama syam sul ahay"
" mereka mantan rasa pacaran"
" digantungin sakit tapi enak goyang sel"
Shalia berjalan mendekat kearah mereka dan menarik kerabaju belakang mereka dan menarik mereka dengan rasa malu yang bercampur kesal.
" bikin malu aja lu babi" kini mereka berada didalam kelas dan duduk dibangku mereka masing-masing.
" GUYS" riri memukul meja dengan tangannya membuat perhatian satu kelas tertuju kepadanya
"Aduhh tangan gw" gisel melempar riri dengan tip-ex
" gaya gayaan lu pukul meja" riri hanya mengusap tangannya dengan lembut.
"Apaan lu semua liat gw?? Mau gw gigit" riri menatap sekelas yang sendari tadi menatapnya dengan tatapan heran dan penasarn.
" yeeee, yang tadi minta perhatian siapa?? Yang nyolot siapa" sahut talia dengan nada sinis
" gw kan cuma mau naya sahabat gw, ihhh gw congkel juga tuh mata,sante wae natap gw, gw emang cantik lu sirik yah" shanda mnatap malas riri yang mulai mncari masalah lagi.
" lu mau bilang apa ri' to the point" riri kembali antusias mendengar pertanyaan shanda
" kemarin gw kn chatan ama kak rio truss dia bilang naswah ama kak danis udah putus mungkin 1minggu yang lalu" riri memberikan jeda pada kalimat selanjutnya membuat pendengarnya merasa penasaran.
" trus trus ?" shalia yang kian penasaran krn riri belum iuga menyambung kalimatnya
" lu pada knp sih natap gw kayak pengen nabok" gisel mendatarkan wajahnya yang sendari tadi masih setia dengan raut wajah penasarannya. Dan mulai melayangkan pukulan tanpa ampun ke riri
" awww, babi, sakit adehhhhh"
" bodo ri bodo, gw udah kayak orang nahan berak lu malah gantungin ampe udah keluar setengah tuh benda" gisel menjambak rambut riri dan terjadilah aksi saling jambak-menjambak ala gilsel dan riri.
"Shaaaaaaaaaaaa" riri meminta pertolongan.
"Gisel, tuh si riri udah pengen lanjutin ceritanya" shalia melerai perkelahian antara riri dan gisel.
" adehh rambut gw rontok" riri menyisir rambutnya dengan jari jarinya dan menemukan beberapa helai rambutnya yang rontok
" lanjut nggak??! Gw jambak lagi nih" ancam gisek
" babi lu" rirj menatap kesal kearah gisel " so dan fakta mengejutkan yang gw dapet ternyata kak danis putus gara gara...." riri menatap satu persatu temannya dan menjatuhkan tatapan lekat kearah shalia.
" shalia??!" tebak shanda yang dibalas anggukan oleh riri
" gu..guu.gue" shalia menunjuk dirinya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK STREET
Teen Fictionmenyembunyikan hubungan mereka menjadi suatu tantangan yang cukup berat bagi pasangan ini. Apakah mereka akan tetap menjalaninya dengan cara ini atau memutuskan hubungan mereka? Jangan lupa vote and comment Give me start😎😎 Typo bersebaran plagiat...