Ikanaide

47 5 3
                                    

Keripik pedas Ama sarang lebah ada? :'V
____________________________________

-Yamada Pov-

Sore itu aku berjalan menuju taman.Aku mengenakan jaket berwarna abu-abu dengan headset berwarna biru di kepalaku.Aku berjalan santai,memasukkan tanganku ke dalam saku celana.

Aku duduk di sebuah kursi taman.Aku duduk termenung sendirian sambil mendengarkan musik "Nande mo nai to kuchi wo tsugunda,Honto wa chotto ashi wo tometakute,Dakedomo kimi wa hayaashi de sutto mae wo yuku kara,Boku wa sore wo mitsumeteru..." aku mulai hanyut dalam setiap alunan melody.

"Saishuubin kimi wa noru boku wo oitette,Hashiridasu yukkuri to jimen ga zureteiku,Naicha dame naicha dame demo honto wa iitai yo,Ikanai de*..." hatiku mulai tersayat mendengarnya.Tiba-tiba mataku menangkap sesuatu.

Aku melihat gadis bermata bronze itu terdiam di depanku.Memandangku dengan tatapan datar miliknya,membuat hatiku beku seketika.Kumatikan lagu yang kumainkan,tetapi masih dengan headset di kepalaku.

Gadis itu berbalik dan melangkah pergi "Huh?" gumamku bingung melihat tingkahnya.Ku perhatikan gadis itu dari belakang.Gadis itu mengenakan atasan berwarna krem dengan rok selutut Berwarna coklat brownies dan syal merah melingkar di lehernya.

"Aku tak pernah melihatnya mengepang rambut coklat panjangnya selama ini..Dan,itu membuatnya terlihat lebih manis" gumamku "Eh?" aku terkejut dengan gumamanku sendiri.Kenapa aku bisa berpikiran seperti itu?.

Sebelum sosoknya benar-benar hilang,aku beranjak berdiri dan mengikutinya dengan langkah lebar.Aku menurunkan headsetku melingkar di leherku.Gadis itu berhenti sejenak dan menoleh ke arah pohon rindang di samping kirinya.Membuat langkahku juga terhenti.

Dia melangkahkan kakinya ke arah pohon itu dan mulai duduk menjeplak diatas tumpukan daun kering musim gugur.Dia bersandar pada pohon itu dan mulai membuka buku yang ia bawa.

Aku mendekatinya dari belakang tanpa suara "Apa yang ia baca? Sepertinya asyik sekali" tanyaku dalam hati.Dia tetap tak bergeming "Hey.." panggilku pelan "Nani?" jawabnya menoleh kepadaku dengan tatapan merasa terganggu?.

Aku terkejut dengan ekspresinya yang seperti itu,aku menatap matanya dalam-dalam "Kau akan pergi hari ini?" tanyaku tanpa berpikir panjang "Aku akan berangkat besok pagi" jawabnya singkat seraya mengalihkan pandangannya kembali ke buku yang ia baca.

Seperti ada sesuatu yang menyirami hatiku.Dingin.Aku mendekat dan meniup telinganya "A-apa yang sedang kau lakukan?!" tanyanya terkejut dengan alis yang terangkat.

Dalam hati aku tersenyum gembira(?).Aku tidak menjawab pertanyaannya,aku mendekatkan bibirku di telinganya dan mulai berbisik "Kau tidak menyadarinya?" tanyaku pelan.

Ia refleks menjauh dariku setelah mendengar pertanyaanku "Me-menyadari apa maksudmu?" tanyanya gugup dengan wajah memerah.Aku menghela nafas kecewa "Sudah kuduga.." batinku dalam hati.

Dia menatapku lamat-lamat dengan tatapan penuh pertanyaan "Ternyata benar,kau tidak menyadarinya..." aku menjawab pertanyaannya tadi sambil duduk menjeplak diatas dedaunan kering.

Di menatapku tambah bingung.Dia beranjak berdiri dan berbalik pergi.Sebelum ia benar-benar pergi,tanganku refleks menggenggam tangannya "Mau kemana?" tanyaku to the point "Pulang" jawabnya singkat.

"Aku belum selesai bicara" ujarku menarik tangannya agar ia duduk kembali "Itu tidak penting bagiku" ucapnya menatapku dengan tatapan yang dingin,aku menatap matanya tajam "Dengar..." ucapku menggantung,dia mengalihkan pandangannya dari mataku.

"Tatap mataku..." sambungku "Lepaskan dulu tanganku!" ucapnya tak bergeming sambil berusaha melepaskan genggamanku.Aku mempererat genggamanku di tangannya "Lepaskan..." ujarnya memohon dengan menatap mataku memelas.

"Akhirnya" ucapku dalam hati "Aku beritahu kau sebuah rahasia" ucapku tak menghiraukan permohonannya,dia masih berusaha melepaskan genggamanku dari tangannya "Aku...Sama denganmu..." sambungku.

Dia terdiam sejenak,menatapku kebingungan "A-apa?" tanya nya penuh dengan tanda tanya "Aku sama sepertimu" ulangku lebih jelas "Apa maksudmu sama sepertiku?" tanyanya lagi menjelaskan.

"Oh,come on!..Realize it!,please..." mohonku dalam hati sambil menatapnya dalam-dalam "Baiklah jika itu maumu,aku akan membuatmu menyadarinya dengan caraku" ucapku dalam hati.Aku menarik genggaman tanganku agar ia mendekat padaku.

"Realize it.." mohonku dalam hati.Aku memejamkan mataku dan...Chu!...Aku mencium bibirnya dengan perlahan.Jantungku berdegup dengan cepat "Kumohon,sadarilah bahwa aku...Mencintaimu..." mohon ku lagi dalam hati.

Aku menarik wajahku dari wajahnya dan menatapnya.Gadis itu masih dengan sisa keterkejutannya.Wajahnya memerah.Alisnya terangkat.Matanya terbelalak.Kemudia dia menutupi bibirnya dengan punggung tangannya yang tidak aku genggam,dan memalingkan pandangannya dari mataku.

"Hey..Lihatlah warnanya! Indah sekali,sperti warna mawar yang sedang mekar..." ucapkan dalam hati tertegun menatapnya lamat-lamat "Aku bisa melihat warna perasaan yang kau rasakan saat ini berbeda dari biasanya..." ucapku tersenyum senang.

Dia menoleh ke arahku dengan alis yang berkerut "Apa kau sudah paham sekarang?" tanyaku merespon ekspresi wajahnya sebagai sebuah kepahaman "What the hell?!" gumamnya "Yeah,memang begitulah kenyataannya" ujarku menanggapi gumamannya.

"Jadi kau memanfaatkanku dengan menciumku,begitu?!" tanyanya mulai marah "Hey,slow down..." ucapku menenangkan "Apa huh?!" tanpa aku sadari tangannya terangkat dan..PLAK!!.."Ugh! Sa-sakit..." mataku terbelalak.Bukan!.Bukan tamparannya yang sakit,tapi hatiku lebih sakit...

Aku menoleh dan melihat matanya penuh dengan ketakutan.Aku tahu kau tidak bermaksud melakukannya.Dia mengibaskan genggaman tanganku dan melangkah pergi meninggalkanku "Kazue Ayaka!" panggilku dingin,ia menghentikan langkahnya.

"Aku ingin kau tau.Bahwa aku benar-benar mencintaimu tulus dari hatiku..." ujarku pelan sambil terus menatap punggungnya yang belum jauh dariku "Jadi Aku ingin kau tidak salah paham dengan ciuman tadi..." lanjutku pelan.

Ia melangkahkan kakinya pergi setelah benar-benar menganggapku selesai bicara.Aku mengepalkan tanganku kuat-kuat,berusaha menahan kepedihan dalam hatiku "I-ikanaide!**..." ucapku pelan sambil menunduk.

Tak terasa ada sesuatu yang mengalir di pipiku "Ikanaide!!.." gumamku lagi sambil terus menunduk "Argh!!...Kenapa kau harus membuatku jatuh cinta padamu,jika harus seperti ini akhirnya?!" ujarku seraya berjongkok dan meremas rambut kepalaku.

"Kenapa kau tidak peka sedikitpun?.." lanjutku masih dengan tangis di pipiku "Kau tau,itu membuat hatiku sakit...Kazue Ayaka..." aku mulai terisak.Langit pun memasang warna sendu.Angin bertiup membawa kabut yang terasa basah.

"Kenapa kau membuatku jatuh cinta padamu,Kazue Ayaka?..."rintihku pelan.
____________________________________

A man is not good at showing a true feeling to a woman.But a man is always trying to give the best that a woman can understand.Then appreciate his efforts and understand...
____________________________________*Ikanaide/Don't go acoustic ver,,by vocaloid Kamui Gackupo.
**Jangan pergi
____________________________________
Jangan lupa vote dan komennya,,yah..#Udah_itu_aja

Autumn LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang