part 9

1.8K 126 10
                                    

Suasana rumah sakit sangat dingin. Sekarang Hyuni terbaring lemah di ranjang pasien. Dia sempat pingsan saat mobil ambulance membawanya. Disamping tempat tidur Jaejoong duduk sambil menjaganya. Dan Yunho sedang berbicara dengan dokter di ruangan lain.

Yunho kembali ke kamar Hyuni dengan wajah lesu. Ia langsung duduk dengan lemas disofa sudut kamar itu. Jaejoong memperhatikannya dengan seksama. Yunho nampak sangat terpukul. Kemudian ia bergabung dengan Yunho disofa itu. Ia menggenggam tangan Yunho.

" Apa terjadi sesuatu? " tanya Jaejoong pelan.

" Hyuni keguguran. " jawab Yunho berat. Jaejoong meremas tangan Yunho menguatkannya dari semua masalah ini.

" Untung punggungnya tidak mengalami cedera serius." I melanjutkan dengan sesal." Jae, kenapa aku harus mengalami semua kejadian ini? Apakah caraku salah dalam mendidik Hyuni? Setidaknya ia jangan sampai melakukan kesalahan seperti ibunya. Aku sudah gagal sebagai seorang Appa. Aku sangat malu padamu, Jae! "

" Jangan berkata begitu. Tidak semuanya kesalahanmu, Yunho. Kita tidak bisa terus mengawasi anak-anak kita dengan apa yang mereka lakukan diluar. Kita hanya bisa mengingatkan mereka agar tidak berbuat sesuatu yang tidak boleh mereka lakukan. Tapi kalau sudah terlanjur seperti ini, kita juga tidak punya pilihan. Bukan berarti semuanya terlambat. Hyuni masih bisa memperbaiki semuanya begitu juga masa depannya. Dan sebagai orang tua kita harus menerimanya, memaafkan, memberinya kesempatan dan semangat untuk menjalani hidupnya kembali. " kata Jaejoong dengan bijak.

" Kenapa kau begitu mudah memaafkan? Dibanding aku dihadapanmu benar-benar bukanlah apa-apa. Harga diriku serasa terinjak oleh rasa malu padamu. Aku benar-benar... Akh.. " sahut Yunho merasa amat rendah.

" Ingat kau juga selalu memaafkan, Yun. Lihat apa yang dilakukan wanita itu padamu. Bahkan ia melakukan kesalahan yang sama berulang kali, kau tetap menerimanya. Kau masih punya kesempatan untuk memulai yang baik. Jadi mari lakukan dan lupakan yang lalu. Karna kini ada aku bersamamu." Jaejoong menghibur Yunho. Masalah kali ini juga membuka mata hati Jaejoong. Ia juga teringat kebenciannya pada Hyuni dan Siwon dulu. Sekarang ia juga akan coba memaafkan, melupakan dan memulai kembali semuanya dari awal.

Mendengar kalimat terakhir Jaejoong membuat perasaan Yunho menjadi hangat. Ia seperti mendapatkan kembali semangatnya. Yunho menggenggam erat tangan Jaejoong dan tersenyum penuh arti padanya. Dengan mata berkaca-kaca ia berkata,
" Terima kasih, Jae terima kasih.... "

~~~~~

Gelas yang sedang dicuci Kyuhyun tiba-tiba pecah. Dan menggores luka di jarinya.

" Auww.. " seru Kyuhyun. Jarinya mulai mengeluarkan darah. Kyuhyun segera membersihkan lukanya dan mencari plester di lemari obat. Begitu ketemu ia menempelkan jarinya yang luka. Ia kembali menatap gelas yang pecah itu di bak cuci.

" Kenapa gelas itu bisa tiba-tiba pecah? " pikirnya aneh. Perasaannya jadi tidak enak. Firasatnya merasa pasti terjadi sesuatu dirumah. Ia segera menelepon kerumah namun tak ada yang menjawab telepon. Lalu menghubungi nomor Hyuni. Teleponnya juga tidak dijawab. Kyuhyun semakin cemas. Siwon baru selesai dengan pekerjaannya. Ia melihat Kyuhyun duduk dengan cemas diruang tengah sambil mendekap ponselnya.

" Ada apa, Kyu? " tanya Siwon setelah berada disampingnya.

" Won, besok kita harus pulang. Perasaanku tidak enak. Aku sudah menelepon ke rumah dan nomor Nuna tapi tidak ada yang menjawab. Siwon, aku sangat cemas." jawab Kyuhyun dengan tergesa-gesa.

" Iya. Iya.. Tenanglah. Besok pagi kita pulang. " Siwon menyetujui.

" Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada Nuna? " pikir Kyuhyun. Ia menunjukkan tangannya dan memberitahu gelas yang tiba-tiba pecah.

Complex Love (Wonkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang