part 8

1.7K 127 20
                                    

Hyuni yang kaget buru-buru menelepon Hyunjoong. Ia mondar-mandir dikamarnya sambil menunggu Hyunjoong menjawab teleponnya. Sampai berkali-kali ia menelpon, pria itu sama sekali tak menjawab. Sampai Hyuni kesal dan membanting ponselnya ke atas tempat tidur.

" Sialan!" umpatnya.

Ia kemudian menarik laci paling bawah di lemarinya. Tangannya mencari-cari disudut dalam laci yang penuh berserakan barang lainnya. Hyuni mendapatkannya. Sebungkus testpack yang masih baru. Ia mulai takut dengan hasilnya.

Hyuni masih berada di kamar mandi menunggu hasil testpack itu keluar. Matanya terbelalak tak percaya saat testpack itu menunjukkan hasil positif.

" Oh tidak... Tidak... " Hyuni menggumam tak percaya. Kali ini ia dalam masalah besar.

" Aku harus mencari Hyunjoong! " katanya. Ia melemparkan testpack itu ke tong sampah begitu saja. Namun meleset, testpack itu jatuh ke sudut lantai kamar mandi.

~~~~~~~

Siang ini restoran kedatangan rombongan wisatawan dari luar daerah. Karena begitu ramai Yunho sampai ikut membantu. Disela-sela kesibukannya melayani tamu tak sengaja ia mendengar obrolan sekilas dari salah satu meja yang tak jauh darinya.

" Aku dengar Matsuda menjual restorannya karna sepi pengunjung. Katanya ia mau mencoba peruntungan dikota lain saja. "

Dari sana Yunho mendapatkan sebuah ide untuk menyelamatkan rumahnya. Ia kembali ke ruangannya setelah restoran sepi. Berpikir sekali lagi mengenai keputusannya.

' Tidak ada pilihan lain! ' gumamnya. Ia menatap sedih ke langit-langit ruangan.

~~~~~~~~~~~

Sebelum hari keburu sore Yunho memberanikan diri berkunjung ke yayasan untuk menemui Donghae. Ia menemukan Donghae sedang duduk termenung di pinggir halaman parkir sepeda. Yunho mendekatinya.

" Donghae. " panggil Yunho pelan.

Donghae menoleh. Wajahnya menegang melihat kedatangan Yunho. Sama sekali tak terbayang ayahnya bisa muncul disana. Donghae ingin pergi tapi langkahnya seperti tertahan. Ia hanya berdiri tak bergerak.

" Jangan takut Donghae. Appa datang hanya ingin menjengukmu. Bagaimana kabarmu disini? Rasanya sudah lama sekali Appa tidak melihatmu. " tanya Yunho dengan senyum hangat seorang ayah.

" A... Aku... baik-baik saja! Kenapa Appa kemari? " jawab Donghae agak was-was.

" Appa ingin menjenguk putra Appa, apa tidak boleh? " tanya Yunho. Ia berusaha bersikap baik pada Donghae.

" Te...tentu saja boleh. " jawab Donghae dengan senyum agak dipaksakan.

" Apa kau masih takut pada Appa? Appa sudah berubah, Donghae. Appa tidak akan bersikap buruk lagi padamu. Appa sangat menyesal dengan perbuatan Appa selama ini. Membuatmu sampai seperti ini. Appa sungguh minta maaf, Donghae. " ujar Yunho dengan perasaan bersalah.

Donghae tidak menjawab. Ia diam mendengarkan.

" Umnamu sangat sibuk akhir minggu ini, jadi ia tidak bisa membawamu pulang. Apa kau kesepian disini? " Yunho memberi pengertian.

" Tidak... Aku punya banyak teman disini." jawab Donghae. Ia menoleh ke sekitar halaman parkir yang sangat sepi.

" Maafkan Appa belum bisa mengajakmu pulang. Appa janji jika minggu depan Appa tidak sibuk Appa akan membawamu pulang. " hibur Yunho. Ia mengerti perasaan Donghae. Ia pasti kesepian karna semua temannya meninggalkan yayasan di akhir pekan.

" Tidak apa, Appa. Donghae suka disini! Emmm.. Apa... Apa ayah dan Umma baik-baik saja? " Donghae memberanikan diri bertanya. Bagaimana juga ia merasa heran kenapa Yunho mau mengunjunginya.

Complex Love (Wonkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang