part 7

1.8K 136 25
                                    

No edit
Miss typo bertebaran

Kyuhyun terus memainkan makanannya. Ia sama sekali tidak ada nafsu makan. Pikirannya terus melayang pada Siwon sambil terus menatap ke arah pintu depan. Jaejoong sudah menahan emosinya sejak tadi ditambah tingkah Kyuhyun yang seperti itu membuatnya makin geram.

" Kyuhyun, jangan main-main dengan makananmu! Cepat habiskan! " seru Jaejoong tak sabaran.

" Aku tidak nafsu, Umma" sahut Kyuhyun dengan lesu.

" Tidak nafsu juga harus makan, Kyu seharusnya hari ini kau senang karna sudah mendapat pekerjaan." ujar Jaejoong dengan keras.

" Aku sedang tidak semangat. " balas Kyuhyun.

" Kau ini kenapa? Tiba-tiba tidak nafsu makan, tidak semangat. Apa yang kau pikirkan? " tanya Jaejoong mulai tidak tahan.

Kyuhyun menatap ibunya kemudian berdiri.
" Ha sudahlah Umma juga tidak akan mengerti. " kata Kyuhyun lalu pergi.

" Kyuhyun, habiskan dulu makananmu! Kyuhyun...!! " teriak Jaejoong namun tak digubris. Ia menggeram sendiri.

Sepanjang malam Kyuhyun menunggu Siwon. Ia masuk ke kamar Siwon dan berbaring diatas tempat tidurnya yang terasa sangat dingin.

" Kau pergi kemana? " gumam Kyuhyun dengan sedih. " Aku merindukanmu! " bisiknya sampai kemudian ia tertidur.

Semalaman Jaejoong menunggu kepulangan Yunho. Lembar surat yang terbuka itu sekarang berada di atas meja kamarnya. Yunho masuk kerumah dengan sangat pelan. Ia sudah sangat lelah setelah beberapa hari mencari Ahra namun tak menemukannya. Yunho membuka pintu kamar Jaejoong dengan pelan. Didalam sana Jaejoong yang sedang menunggu langsung berdiri kemudian melemparkan surat itu ke depannya.

" Apa ini? Apa yang kau pikirkan sampai berani menggadai rumah ini dan usaha warisan Appamu untuk pinjaman uang sebanyak ini?! Apa yang mau kau lakukan dengan uang itu?! Apa kau sudah benar-benar gila? " Jaejoong langsung memarahinya tanpa ampun.

" Sekarang bagaimana kau harus membayar semua pinjaman ini? Apa kau akan membiarkan keluargamu terlantar dijalan? Kali ini kau sudah sangat keterlaluan! " teriak Jaejoong lagi.

" Maafkan aku, Jae! Aku tidak tahu kalau akhirnya jadi seperti ini. Salahku terlalu percaya pada Ahra. Aku mempercayakan dokumen rumah dan restoran padanya. Tapi ternyata ia diam-diam meminjam begitu banyak uang dengan jaminan dokumen itu. Aku sudah dibodohi. " Yunho menjelaskan dengan amat bersalah.

" Jadi wanita itu lagi!? Kenapa kau selalu mau dibodohi oleh wanita itu?! Aku ini istrimu tapi kau malah lebih percaya pada wanita Itu. Kapan kau baru sadar? Aku sangat benci padamu, Yunho! " bentak Jaejoong semakin emosi. Nafasnya terengah ia berusaha untuk lebih tenang.

" Sekarang apa yang bisa kau lakukan untuk mendapatkan rumah ini lagi? Apa kau punya uang sebanyak itu untuk membayar semua pinjaman ini? " tanya Jaejoong.

" Aku sudah tidak punya apa-apa lagi, Jae! Dari mana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam dua minggu? " kata Yunho lemah.

" Kau sudah membuat keluargamu menjadi pengemis. " ujar Jaejoong pelan meski emosinya belum surut.

" Maafkan aku, Jae. Aku menyesal."

" Kau hanya bisa minta maaf dan bilang menyesal. Jika maaf saja bisa menyelesaikan semua masalah. Aku sudah cukup lelah dengan sikapmu selama ini. Sekarang kau melakukan kesalahan lagi yang lebih parah dari sebelumnya. Apa maaf saja cukup?! Sekarang apa kau bisa katakan padaku kemana anak-anakmu akan tinggal nanti? Semua ini tidak akan terjadi kalau saja kau bisa berpikir! " seru Jaejoong meluapkan semua emosi. Ia lalu duduk di atas tempat tidurnya. Memilih diam saja karna marah juga tidak akan memberikan jalan keluar. Yang hanya membuatnya semakin frustasi.

Complex Love (Wonkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang