JEPANG

1.4K 91 15
                                    

Seorang wanita muslim dengan baju gamis abu-abu dan jilbab pink cantik, tengah menatap ke jendela pesawat dimana terdapat pemandangan yang luar biasa indah dan nenawan itu seolah menerawang sesuatu, pikirannya pun memutar kejadian beberapa saat lalu yang dirasanya sungguh berat namun harus ditempuhnya

Flash back on

''perhatian untuk seluruh penumpang dengan alamat tujuan Jepang dimohon segera menaiki pesawat! Karena pesawat akan berangkat 15 menit lagi, terimakasih''

''ah itu perawatnya sudah mau berangkat umi''

''sebentar sayang, kamu harus janji dulu sama umi! Kamu akan baik-baik saja disana nanti dan-em em em tidak-tidak sayang tiada penolakan kalau bisa kamu harus mau ganti nama sekarang ya?'' kata sang umi sambil mengoyangkan telunjuknya sebagai tanda penolakan saat dirasa si anak hendak menyangah ucapanya.

''tapi um, nama naru ya naru mau diganti apa lagi um? Bukankah dulu kita sudah sepakat tidak akan menganti nama naru tapi hanya menambahinya nama keluarga ne?'' katanya menjelaskan dengan suara yang lembut seolah hendah memecahkan batu yang keras

''tapi ini untuk kebaikanmu naru''

''em umi, umi percaya narukan? Umi percaya kalau naru kuatkan? Um, naru pasti bisa..
karena naru percaya naru tak sendiri'' katanya tersenyum
''ada Allah um, ada Allah yang selalu bersama naru, mendukung, tempat keluh kesah dan jangan lupa um Allah selalu membantu hambanya yang taat disaat tersulit sekalipun um'' lanjutnya

''jadi walaupun berganti nama atau tidak bukankah itu tidak masalah umi? Dan lagi pula kalaupun memang Allah menghendaki mereka untuk tahu siapa naru sebenarnya pun tak akan ada yang dapat mencegahnya! Tiada yang bisa mencegah kehendaknya, karena saat Allah berkata kun jadilah maka semuapun akan terjadi bukan? Sekalipun manusia berusaha untuk menutupinya ataupun manusia mau mengingkarinya... Bukankah begitu umi?'' kata naru menjelaskan dengan suara lembut tenang bak angin tenang menenangkan (ini bahasanya gimana ya kok malah ribet banget?)

''ta-''

''sudalah um, naru sudah besar dan itu pilihanya, janganlah dipersulit dan ayo naru lekas masuk ke pesawat sayang, lihat pesawatnya sudah mau berangkat lho... Nanti ketinggalan pesawat abi tidak mau membelikan tiket lagi lho''kata sang abi menenangkan uminya yang sepertinya masih kekeh dengan niatnya, dan juga mengigatkan tujuan mereka disini disertai candaan untuk menormalkan suasana yang terlanjur berat itu.

''yah abi ini ya ngrusak suasana saja''

''hahahahahaha'' tawa mereka bersamaan

''sudah-sudah umiku sayang, adikku  yang manis dan cantik ini bener lho, kita kan sudah sepakat ya sudahlah umi lagian kan adiku ini itu dokter lho um dan seorang Ustadzah jadi ooh ayolah um santai dan nikmati saja percayalah dengannya,  kita tinggal dukung dan duduk cantik mengawasinya''kata wanita berjilbab biru itu dengan santai sambil merangkul adiknya itu.

''dan kau naru cepat masuk-masuk sebelum mereka berubah pikiran''katanya lagi dengan gerakan tangan yang seolah mengusir

''tangan kamu ini lho dek ndak sopan''saut sang abang

''lah nga-''

''ehem um, abi, umi, mbak aisyah dan mas farisi naru berangkat dulu ya, Assalamu'alaykum...'' katanya memotong perdebatan yang tiada habisnya itu,sambil mencium tangan umi dan aisyah dan langsung berlari kepesawat saat dirasa uminya hendak protes lagi..

''wa'alaykumussallam''jawab mereka kompak.

''eee naru pokoknya harus peggang janji naru ya sayang... Hati-hati nak... Jaga pola makan, jagan begadang, jang-''

''sudalah um sudah ayo pulang''
Potong abi

''lah abi ini ya bla bla bla''kata umi mulai mengomel

APA SALAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang