Seseorang berwajah chinese , tersenyum ramah pada Gita, Raka dan tiga orang temannya yang baru datang ke kafenya dari balik pintu kaca. John, pemilik Betrix kafe. Kafe di pusat Kota Metro itu berseberangan dengan alun-alun Kota, lokasinya strategis dan mudah di akses, hanya menyebrang jalan protokol satu kali dari alun-alun kota, maka sampailah di pelataran kafe ini. Salah satu kafe favorit anak muda di Kota ini untuk sekedar berkumpul sembari menikmati kopi nikmat khas Lampung yang menjadi andalan utama kafe ini.
Kafe sangat ramai bila malam minggu seperti ini, untungnya Gita sudah membooking tempat untuknya dan teman-temannya satu hari sebelum malam ini. Gita memilih outdoor daripada indoor. Dekat panggung kecil yang selalu disiapkan John untuk pertunjukan akustik setiap malam minggu.
"Tabik pun*, Raka, Gita?" John menyapa mereka, ramah seperti biasa.
"Ya, pun*, John!" Raka menyalami John lebih dahulu, disusul oleh Gita. Sementara ketiga teman lainnya Gita yang terdiri dari Alice, Helen, dan Sisi hanya tersenyum pada John.
"Hebat juga Raka bisa kencan sama empat cewek malam ini ," canda John
"Bisa aja, lo! Kebetulan, mama- mama mereka nitip mereka buat gue ajak jalan-jalan malam ini," Raka membalas dengan canda, suasana menjadi cair sejenak.
"Thank's, ya, John, udah nyiapin tempat buat gue dan teman-teman!" ujar Gita
"Ya kan, sebelumnya lo udah booking, nggak mungkin lah, gue ngecewain pelanggan setia seperti lo, Git!"
"Memangnya kenapa sih, harus outdoor? Kayaknya masih ada meja kosong di dalam?" tanya Raka pada Gita.
"Lho, bukannya Gita..," hampir saja John membocorkan kejutan untuk Raka, sebelum Gita memberi kode pada John lewat kedipan matanya.
"Gita kenapa?" Raka mulai curiga
"Aku suka aja kalau outdoor, bisa lihat alun-alun dari sini, lagian temen-temen juga lebih enjoy di luar, bisa liat live perform juga! By the way, John, yang perform malam ini band mana?" Gita menetralisir keadaan.
"Oh, ada Lizzie yang perform! Pasti kalian suka!"
"Oke, sekarang boleh pesan nggak, nih?" pinta Gita
"Oh my God! Sorry, sorry, selalu asyik kalau ketemu lo dan Raka, Git, Hahaha!" John segera memanggil waiters nya, tidak lama kemudian John pamit kepada Raka, Gita dan teman-tamannya. Begitulah, John, owner favorit setiap pelanggannya, ramah dan murah senyum, tidak heran, kafenya selalu ramai, terlebih akhir pekan seperti malam ini.
***
Bluberry Peach Float, Hot Choclate, Strawberry Juice, dua buah kopi hitam asli Lampung sudah terhidang di meja. Tak ketinggalan Potato Frice dan pisang bakar coklat dan keju tersedia sebagai kudapan. Raka, Gita dan teman-temannya menikmati suasana santai itu sembari diiringi penampilan band lokal bergenre jazz, Lizzie, yang sedang perform di panggung.
"Eh, gue suka lho lagu mereka, sering denger di radio lagunya!" ujar Alice sembari sesekali menyenandungkan lagu berjudul Tetap di Sampingku yang dibawakan manis oleh Lizzie Band.
Semua pengunjung kafe masih tampak menikmati penampilan Lizzie malam itu, mengehentikan sejenak obrolan mereka, penampilan Lizzie malam itu sangat apik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rakhalila
General FictionKetika orang tuanya memandang apatis segala impian Raka dan mengatur seorang Raka Wijaya menjalani hidup pragmatis.Raka ingin menjadi seorang penulis dan orang tuanya menginginkan ia menjadi seorang Pegawai Negeri seperti orang-orang umumnya karena...