1) Pernah Sedekat Nadi

102 6 4
                                    

Dulu aku rasa separuh dari kebahagiaanku adalah tentang kamu. Kamu adalah seseorang yang pernah membuatku bahagia, bahagia tentang apapun itu. Masih ingat tidak dulu kita bahagia bersama, bercanda sampai tertawa terbahak-bahak. Aku suka sekali melihat senyum dan tawamu, itulah obatku ketika rindu. Hampir semua keseharianku aku curahkan kepadamu, kamu adalah pendengar setia dalam cerita kesedihan, kesenangan bahkan kebahagiaanku. Kamu adalah seseorang yang selalu aku bangga-banggakan didepan mereka, kamu juga yang selalu menjadi jawabanku ketika mereka bertanya tentang cinta. 

Aku bukan typical perempuan yang mudah mencintai seseorang. Sekalinya aku cinta aku akan tetap cinta, tidak akan pergi begitu saja. Tetapi aku tidak tau apa yang akan terjadi didepan nanti, bisa saja rasaku akan ternodai dengan kekecewaan yang amat dalam. Karena kita tidak pernah tau kapan kebahagiaan yang kita rasakan akan hilang. Sejatinya tidak selamanya kita akan selalu merasakan kebahagiaan, kekecewaan bisa saja datang dengan hal apapun. Bisa saja karena hadirnya orang ketiga, atau dia mulai bosan dengan keadaan yang membuatnya memendam rasa kekesalan.

Cinta telah mengajarkan aku tentang kesetiaan. Cerita kita jika tanpa dilandasi dengan adanya kesetiaan bagaikan rumah yang tak berdinding, semua akan hancur seketika hanya karna sepihak yang tak setia walau sepihak lainnya tak rela. Berbicara tentang Kerelaan, apabila disebuah hubungan datang orang ketiga jalan keluarnya adalah bukan menuruti egomu sendiri dengan cara meluapkan segala emosimu hingga menggema di dunia, tapi ikutilah kata hatimu yang berani merelakan dia demi cintanya. Aku akan belajar menjadi wanita yang kuat apabila nanti hal itu terjadi padaku aku sudah siap menerimanya dan mencoba merelakannya.

Kaulah KamukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang