3. Feeling

49 25 11
                                    


"Nara lo kenapa kok nangis sih," berjalan mendekati Nara yang sedang berbaring tengkurap di kasur.

"Gue.. Emang kenapa sama gue, gue gak apa-apa kok cuma sedih dengar lagu," menyeka air mata yang tersisa dan tersenyum.

"Lo ada masalah? kalo ada cerita aja cerita ama gue , gue siap dengerin lo kok."

"Iya kalo ada haha, eh kapan lo datang Gita perasaan gue gak denger pintu terbuka, dan lo ngapain kesini," bangun dan duduk bersila di kasurnya.

"Yaiyalah lo gak denger, secara menghayati banget sama tu lagu, gue ke sini mau ngajak elo pergi."

"Ke mana?"

"Emmm ke tempat reunian kampus gue, lo ikut yah, nanti gue bayarin deh apa yang lo mau," penuh dengan harapan.

"Gak seru ah, tapi gue mau deh, ada syaratnya," tersenyum sendiri.

"Apa?"

"Bayarin gue belanja ama bayarin sewa rumah gue," menaikkan satu alisnya.

" Hello mbak gak nyadar kita serumah, ngapain lagi sih gue bayarin sewa rumah, Nara..Nara.."Geleng geleng kepala.

"Yee.. Kan buat irit ongkos Git, kalo mau gue ikut, berarti elo yang bayar rumah ini 1 bulan ke depan. Deal ," sambil mengulurkam tangannya seperti orang hendak membuat kesepakatan.

"Emm... Gimana yahh. Emmm kalo dipikir-pikir boleh deh, daripada gue sendirian, sudah gak punya gandengan, status jomblo terus ngenes pula."

"Haha... Itu sih nasib lo sendiri siapa juga yang gak mau cari pacar."

"Lah yang bilang juga gak punya pacar tuu," cengengesan.

Menepuk kepalanya dengan sebelah tangan " Maaf tadi saya amnesia sementara, ehh.. Baru nyadar kalo gue sendiri juga gak punya hehe,"  sambil mengeluarkan jurus mautnya tersenyum yang lebar.

"Udah ah, mending kita tidur udah jam 23.12  nanti besok lo telat  kalo mau kerja di kantor," berjalan menuju pintu keluar.

" Lo juga tidur jangan begadang lagi, masa begadang cuma mau lihat instagram cowok-cowok keren. Mana cuma di like doang lagi," berjalan menuju kamar mandi yang terletak di samping kiri tempat tidurnya.

"Kali aja kan tuh cowok-cowok ganteng naksir ama gue atau dateng kesini buat jadiin gue istrinya"

" Terserah dirimu saja, aku mah cuma dukung yang terbaik untukmu, dan soal kerjaan itu gue gak tahu karena adit belum kasih tahu gue Git. Mungkin gue beneran dipecat," membuka pintu kamar mandi.

Berlari menuju Kinar dan memeluknya dari depan " Nara gue tahu lo gak akan menyerah secepat ini, dan gue pastin lo juga akan bekerja disana pasti itu, dan makasih atas dukungan lo selama ini ke gue,"memeluk dengan erat.

"Git gue juga berterima kasih sama  tuhan yang telah ciptain lo dan lahirin elo ke dunia sebagai sahabat gue saat gue dalam masa terpuruk, dan sekarang elo masih disini nemanin gue."

"Nara.. Gue speechless dengernya.. Gue sayang lo Nara, gak ada yang baik kayak elo yang pernah gue kenal," berlinangan airmata.

"Ihh lo kok nangis sihh gak lo  banget tahu gak, haha. Muka lo lucu deh kalo lagi nangis cupp. Cup .. Haha," melepaskan pelukan dari Githa dan tertawa terpingkal-pingkal.

"Ihh Nara, gue kan jadi malu," cemberut.

"Haha."

🍒🍒🍒

Hope And ...?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang