the red string of fate (1b)

123 13 0
                                    

::::
Dont forget for vomment !!!
-By jjea mayang-








Belum sempat woo joong melengkapi kalimatnya itu,deringan getar ponsel yoona sudah lebih dulu berbunyi nyaring gadis itu tampak merunduk dan mencari asal bunyi deringan pengganggu momen mereka itu.

Woo joong menghela nafas panjang ini benar* membuatnya gila.kenapa ponsel gadis itu harus berdering di saat ia hampir saja mengatakannya?

   Sial!!

"Huh! Menyebalkan!"gerutu yoona tatkala melihat nama seseorang tertera dilayar ponselnya itu
Tanpa berniat mengangkat gadis itupun membawa ponselnya kedalam tas kembali

"Nugu??"tanya woo joong kikuk sembari memasukkan kotak merah berisikan cincin ke sakunya perlahan sepertinya,woo joong memang menyadari jika saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk memberikan cincin dan melamar yoona untuk menjadi istrinya.

"Ima,menyuruhku agar cepat masuk"
"Kalau begitu,masuklah aku juga akan menghampiri pilot choi di atas"
"Tapi tadi..bukankah oppa ingin mengatakan sesuatu kepadaku? Aku masih punya sedikit waktu untuk mendengarnya"
"Eh?ah...itu nanti saja"
Woo joong tampak mengusap puncak kepala yoona seraya tersenyum dan berniat berjalan mundur,
Sebenarnya tadi yoona juga sudah melihat gerak gerik tangan kanan woo joong yang seolah tengah memegang sebuah kotak kecil apakah itu hadiah untuknya?
Atau mungkin malah sebuah kejutan besar untuknya? Yoona terkikik pelan tatkala mengingat betapa dulu woo joong sempat berjanji untuk melamarnya.

"Apa ada yang lucu?"tanya woo joong membuat yoona lagi* tersenyum kecil
"Tidak,eumm...kau akan menjadi ko-pilot penerbangan nanti oppa?"
"Jika diizinkan"
"Yak! Bukankah oppa sekarang sedang cuti? Tidak bisakah oppa hanya menjadi penumpang saja dan duduk manis?"
"Terbang adalah kebanggan tersendiri untukku yoona,apalagi jika aku turut andil didalamnya"
"Aku tahu,huh..aku bahkan sempat berpikir jika kau lebih menyukai terbang dengan pesawatmu dibandingkan menyukaiku"
"Hahaha kau & pesawat tentu saja berbeda yoona~ya,terbang kelangit adalah impianku tetapi kau? Kau adalah tujuan hidupku juga masa depanku"ujar
Woo joong sambil menarik lagi tubuh yoona kedalam dekapannya dengan erat
Tak biasanya woo joong bersikap seperti ini,ia memang bukanlah pria romantis yand dapat dengan mudah menunjukkan rasa sayang nya itu tetapi entah kenapa kali ini dia terlihat berbeda

"Apa kau sakit oppa?"tanya yoona seraya melepas dekapan mereka dan menatap wajah woo joong yang memang sedikit agak pucat

"Tidak,nan gwaenchana,aku hanya sedikit kelelahan mungkin karna aku begitu antusias ingin sekali terbang dengan membawa pesawat pribadi mengelilingi dunia ini bersamamu"
"Cah...dari mana kau mendapat kalimat seperti itu menggelikan,sudahlah aku harus segera masuk"
"Yoona~ya,"cegah woo joong lagi,membuat yoona kembali mengurungkan niatnya untuk masuk
"Waeyeo?"
"Aniyo..."tampak woo joonv menatap wajah yoona dengan sendu entahlah,ada yang aneh dengan sikap kekasihnya itu akhir akhir ini

"Kau ini aneh sekali oppa,heum baiklah dipesawat nanti aku akan membawakan makanan untukmu jadi duduklah yang manis dibangku penumpang dan berhentilah bersikap aneh kau..."
"Aku mencintaimu lim yoona"sela woo joong membuat yoona sontak terdiam.

Selama hampir beberapa bulan mereka menjalin hubungan baru kali ini woo joong mengucapkan kata itu dengan lantang dan dalam ada yang bergetar dengan dada yoona saat ini,dan ini kontan membuat semburat merah terlihat diwajahnya

"Aku juga mencintaimu oppa,sangat..sangat mencintaimu"balas yoona membuat woo joong tersenyum dan kembali memeluknya erat seakan dia tidak akan bisa memeluk gadis yang begitu dicintainya lagi

"Tak ada hal yang lebih penting lagi kecuali saat aku bersamamu yoona-ya,gomawo karna kau telah banyak memberikanku kebahagian sungguh aku sangat ingin terus dan terus bersamamu meskipun kelak aku tak ada bersamamu lagi ingatlah,aku akan selalu ada untuk mu"
"Aku tahu aku bukanlah pria yang selalu menepati janji dan selalu membagi waktu kencan kita untuk terbang tapi..aku harap kau dapat menjaga dirimu sendiri dengan baik walau ada atau tidak nya diriku kau sadar? Kau adalah gadis yang lemah jangan terlalu memaksakan dirimu untuk sesuatu jika kau sudah merasa lelah kau juga bodoh kau tahu bukan? Jangan mengeluh lagi dan jangan terlalu menghawatirkanku arraseo?

"Oppa.."
Yoona merasakan darahnya kembali berdesir tatkala woo joong memajukan tubuhnya dan mengecup bibirnya cukup lama

"Kau sangat berarti bagiku yoona kau tahu itu!"
"Kau juga oppa,teruslah bersamaku kau tahu aku gadis yang lemah jadi teruslah berada disisiku karna kau adalah semangatku"
Yoona mendongak menatap woo joong yang lagi lagi ingin mendekapnya

"Huuh..bukankah kau harus segera masuk dan bersiap siap? Cha..kalau begitu pergilah"
"Nde,"sahut yoona dengan menganggukkan kepalanya

Perlahan lahan tampak tubuhnya menjauh terlepas dari tubuh woo joong dan hendak berbalik
Pria itu masih mematung ditempatnya memandang nanar punggung yoona yang semakin menjauh dari punggungnya

Yoona tersenyum seraya sesekali membalikkan tubuhnya menghadap kekasihnya,sebelum ia benar benar masuk dan melangkah lebih jauh lagi dari tempat itu

"Yakk!! Kapten pilot kim woo joong,Fighting!!" Pekik yoona seketika
membuat woo joong mendongak dan melambai sejenak padanya pria itu tersenyum kecil melihat tingkah yoona yang terlihat menggemaskan dipandangannya

'Aku benar benar merasa menjadi gadis yang sangat beruntung karena dicintai oleh pria seperti mu oppa' batin yoona yang akhirnya melangkah masuk dan memisahkan diri dari woo joong

Pria itu masih berdiri di tempatnya entah mengapa sejak tadi degup jangungnya tak pernah berhenti berdetak bahkan ia merasakan jiwanya amat tak tenang saat ini
Woo joong sadar perasaan ini sudah ia rasakan selama beberapa hari yang lalu.

Suara dari dalam ruang pengumuman pun terdengar menandakan pesawat menuju korea akan diberangkatkan
Terdengar suara beberapa orang bersiap menempati kursi penumpang yang disediakan sesuai dengan nomor yang mereka pesan termasuk woo joong
Pria itu kini berada didalam ruangan pilot memeriksa beberapa perlengkapan bersama temannya yang lain sungguh.
Ia sama sekali tak bisa diam seperti penumpang yang lain
Nalurinya sebagi pilot memang begitu melekat dan tak bisa dilepaskan begitu saja
Sedangkan yoona?
Gadis itu kini tampak sibuk melayani dan membantu para penumpang yang telah berada didalam pesawat

Semua orang terlihat sibuk termasuk awak kabin dan pesawat yang ada,mereka tak ingin para penumpang didalam pesawat merasa kurang sedikitpun sebab,mungkin diperkirakan untuk sampai tujuan membutuhkan waktu sekitar dua jam atau mungkin lebih dengan jarak 751mil

   Brukk!!!

Yoona merasakan tubuhnya sedikit terpental kebelakang tatkala bahunya tak sengaja menabrak seseorang didalam pesawat ini untung saja ia sigap menahan diri agar tak jatuh tersungkur

"Maaf tuan,aku minta maaf"ucap yoona dengan membungkukkan tubuhnya berulang wajah gadis itu sedikit merunduk berniat untuk memungut sebuah taa tangan yang tergeletak milik orang yang ia  tabrak tadi namun sayang,sebelum berhasil menjangkaunya orang yang ia tabrak itu sontak mengambilnya dengan cepat yoona terkejut,membuatnya segera mendongakkan kepalanya menatap orang dihadapannya itu.

Untuk beberapa detik yoona tampak tertegun sejenak menatap wajah orang yang ia tabrak dengan seksama ternyata ia seorang pria dan yah..
Cukup tampan memang yoona berani bertaruh jika pria ini mungkin memiliki umur yang tak berbeda jauh dengan woo joongnya

"Kau tidak apa apa tuan?" Tanya yoona brusaha bersikap ramah namun nyatanya pria itu malah tak menghiraukannya sama sekali entahlah
Dia seolah olah tengah mencari sesuatu didalam pesawat ini

"Aish..."umpatnya seraya kembali berjalan melewati yoona gadis itu mengernyit melihat wajah pria itu yang tampak sedikit panik dan ketakutan
"Oh willis?"

...........

(REMAKE) Heart Beat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang