Namaku Laisa Aldhari, aku adalah seorang pelajar ditingkat SMP. Tempatku bersekolah adalah SMP Jenaya Bakti, sekolahan yang lumayan terkenal karena tingkat kedisiplinan dan kecerdasan siswa-siswi nya. Aku Sangat benci yang namanya Teman, karena menurutku teman itu fiksi cuma membebani hidupku, susah nemuin seorang teman yang tulus menganggap kita sebagai temannya.
~~~~~~~
Pagi ini, aku telah sampai di SMP Jenaya Bakti. Aku ke sekolah diantar ayah menggunakan mobilnya.
Setelah mobil ayah berhenti, aku langsung menyalimi punggung tangan ayah dan mengucapkan salam. Setelah itu aku turun dari mobil dan segera memasuki gerbang.
Saat aku berada di koridor kelas, aku merasa sangat risih karena siswa-siswi menatapku intens, ya walaupun aku tau apa penyebabnya. Ya penyebabnya adalah aku memiliki wajah yang cantik, kulit yang putih bersih, dan manik mata berwarna coklat yang sangat indah, dan satu lagi karena aku seorang anak dari pemilik perusahaan besar yang berada di kota ini, bukannya aku sombong tapi ya memang kenyataan.
"Em hay, Laisa apa kabar?" tanya seorang cowo dengan sedikit gugup, saat aku sudah berada di kelas VIII A, yaitu kelas ku.
"Em, baik" jawabku singkat.
"Ooh" serunya dan langsung melenggang pergi menuju luar kelas. Karena bel masuk belum berbunyi, mungkin sekitar 30 menit lagi baru berbunyi. Di sekolahku bel masuk berbunyi pada jam 07.00 pagi.Saat aku sedang asik-asik duduk di bangku-ku sambil membaca buku fisika, ada yang memanggilku.
Ya karena aku termasuk siswi cerdas disekolah, aku mendapatkan juara 2 umum di sekolahku, makanya aku suka membaca buku pelajaran dari pada membaca novel ataupun komik. Aku mau juara 1 umum hanya saja saingan ku seorang cowo yang sangat pintar, dia menempati juara 1 umum di sekolahan ini."Laisa!" seru seorang cewe yang berada di depan mejaku, mejaku berada paling depan dan paling pojok dekat pintu masuk.
Aku mendongakkan wajahku dan mendapati seorang cewe yang tak asing lagi bagi ku. "Ada apa?" tanyaku pada seseorang tadi yang tak lain namanya Sabila Alkaf.
"Hmm, mau kamu jadi temanku lagi?" tanya nya. Huhhh aku tau pasti dia ingin menanyakan hal itu lagi.
"Enggak!" tolakku.
"Kenapa" tanya-nya.
"Ya aku nggak mau di bohongi lagi, sama yang namanya Teman!!" jawabku cuek."Hmm soal itu, maaf ya. Aku nggak bakalan ulangi perbuatanku itu!" mohonnya.
Aku hanya menghela nafas dengan kasar, dan berkata "oke, oke aku maafin".
"Yeaay aku dimaafin!" ucap Sabila.--- Ting... Ting... Ting... ---
Bel masukpun berbunyi, pelajaran pertama adalah IPA bu Latif mengajarkan tentang GETARAN. Aku menyimak semua ucapan bu Latif dengan baik, agar aku mengerti dan mudah mengerjakan tugas.
--- Ting... Ting... Ting... ---
Sudah 3 jam berlalu, dan bel istirahat berbunyi. Aku pergi menuju kantin.
Sesampainya aku di kantin, aku langsung memesan makanan berupa SOTO kepada bu mimi sipenjaga kantin, ya aku suka soto apalagi soto buatan bu mimi itu sangat enakk. Minuman, hm aku hanya memesan Aqua botol.
Saat aku sedang menikmati makananku, tiba-tiba
...."Hey Laisa, ke kantin nggak ngajak-ngajak!" seru seseorang yang tak lain Sabila.
"Hm, emang perlu?" tanyaku cuek.
"Kok gitu sih, katanya kita teman!?" ucapnya.
"Teman ?" aku menaikkan sebelah alisku, dan berkata seperti itu karena aku menganggap semua siswa-siswi di kelasku bukanlah TEMAN.
"Iya, kan tadi kamu sudah maafin aku!" serunya dan langsung duduk di kursi yang berada di hadapanku.
"Aku maafin, bukan berarti aku nganggap kamu teman lagi!!" ucapku dan langsung beranjak dari meja makan meninggalkan Sabila yang terdiam tak berkutik, aku pergi menuju kasir setelah itu akupun pergi ke kelas.~~~~~~~
Ting... Ting... Ting...
Bel pulangan sudah bunyi, aku sekarang sedang menunggu ayah di depan gerbang untuk menjemputku. Tak lama, dari kejauhan aku melihat seseorang yang sedang mengendarai motor Beat, ya dia kak Azran. Kakak tertua ku.
Kak Azran telah sampai di depan gerbang, aku langsung menaiki motor kak Azran setelah melihat siswa-siswi melihat ku dengan tatapan iri, ya biasakan namanya kakakku adalah Cogan jadi maklumlah.
aku dan kak Azran dalam perjalanan pulang menuju rumah, tetapi tiba-tiba......
----Bersambung----
Assalamu'alaikum wr.wb
Hay, ini cerita kedua saya. Hmm walaupun gk ada yang baca tapi saya tetap publish aja, heheee.
Maaf kalo ceritanya gk jelas dan gk bagus.
Jangan lupa vote and comment yah, terima kasih yang udah baca.🙏See you next part.👌
KAMU SEDANG MEMBACA
"Teman ??"
Non-FictionTeman? Kupikir, Jangan terlalu akrab. Karena aku tidak ingin lagi merasa kecewa! Tetapi, pada akhirnya akupun tersadar. Bahwa aku terlalu egois.