Bagian 2(Dejavu)

87 12 6
                                    

Aku dan kak Azran dalam perjalanan pulang menuju rumah, tetapi tiba-tiba....

Brukk.

Oh tidak, kakak tidak sengaja menyerempet seorang cowo yang sedang berjalan kaki. Cowo itu sepertinya seumuran denganku.

Akupun langsung turun dari motor setelah kak Azran mematikan motornya, dan menghampirinya. Begitupun kak Azran, setelah dia memarkirkan motornya di pinggir jalan.

"Em, kamu nggak papa?" tanyaku dan langsung mengulurkan tanganku untuk membantunya.
"I-iya" jawabnya yang tidak membalas uluran tanganku. Dia berdiri sendiri, entah kenapa dia tak menerima bantuanku.

"Maaf yah de, kamu nggak papa kan?" tanya kak Azran kepada cowo tadi dengan ekspresi khawatir.
"Iya kak, nggak papa kok" jawabnya dan segera menyunggingkan senyuman tipis.

"Sekali lagi maaf yah!" seru kakakku.
"Iya, nggak papa kak. Kalo gitu saya permisi dulu yah" jawabnya dan juga segera berpamit. "Assalamu'alaikum.." salamnya dan langsung pergi.
"Wa'alaikumsalam..." jawab aku dan kak Azran bersamaan.

Setelah aku menjawab salamnya. Aku hanya terdiam, masih melamun. Memikirkan..... hmm, kejadian ini kayak pernah terjadi deh.
"Ah paling cuma dejavu" gumamku dalam hatiku.

"Yuk dek kita pulang, nanti terlambat waktu sholat dzuhurnya!" seru kak Azran yang membuatku tersadar dari lamunanku.
"Eh iya kak"

Kak Azran dan aku sudah menaiki motor. Kami melanjutkan perjalanan pulang.

~~~~~~

"Assalamu'alaikum" seruku dan kakakku saat sudah sampai di rumah.

"Wa'alaikumsalam warahmatulahi wabarakhatuh" jawab kakakku yang kedua. Namanya Wilasal Kaifa, dia memiliki wajah yang cantik, kulit putih bersih, dia memakai pakaian hijab, dan yang paling ku senangi adalah dia memakai kacamata. Hehee.

Aku juga berhijab, tapi aku tidak seperti kak ifa. Karena kak ifa memakai hijab syar'i.

"Eh, kakak udah pulang?!" tanyaku karena kak ifa kan seharusnya pulang jam setengah tiga.
"Ouh itu, di sekolahan kakak lagi ada rapat guru-guru dari berbagai sekolah tingkat SMA!!" jelas kak ifa.

"Oouh. Hm, kak aku ke kamar dulu yah mau sholat !" seruku dan langsung menaiki anak tangga dengan sedikit berlari menuju ke lantai dua, ya rumahku hanya berlantai dua. Walaupun ayahku pemilik perusahaan besar. Karena kata ayah, kita nggak boleh terlalu bermewah-mewahan.

"Iya, hati-hati jangan buru-buru. Nanti jatuh!" pesan kak ifa.
"Iya kak" jawabku dan memelankan langkahku.

~~~~~

Setelah selesai sholat, akupun menuju ke ruang makan.

"Hmmm, harumnya... Sepertinya makanannya lezat nih" ucapku memuji masakan kak ifa, saat aku telah sampai di ruang makan.
"Iyalah, inikan makanan kesukaan kamu!" jawab kak ifa.

"Hehe, kak ifa tau aja kalau aku suka Rawon!!" seruku yang telah duduk di meja makan.
"Hehe. Oh iya panggil kak Azran dulu gih, kakak mau nyiapin makanannya!!" suruh kak ifa.
"Oke kak"
-------
Kami sedang berkumpul di ruang keluarga.
Di ruang keluarga hanya ada kami bertiga. Kata kak ifa, ibu sedang mengunjungi saudaranya yang lagi sakit. Sedang ayah, dia masih bekerja di kantor.

"Dek isa !" panggil kak Azran. Ya namaku kalau keluarga yang memanggilnya hanya menyebut 'dek isa' atau hanya 'isa', dan kadang-kadang Laisa aja.
"Hm, ada apa kak ?" tanyaku.
"Kakak mau tanya sesuatu kekamu !"
"Iya, tanya aja kak" jawabku lagi.

"Kamu nggak pacarankan disekolah?!" tanya kak Azran.
"Ya enggak lah kak" jawabku jujur. Ya memang, pacaran?? Hahaa teman aja nggak punya. Tapi menurutku pacaran itu juga nggak baik.

"Ouh baguslah, kamu juga tau kan kalau pacaran itu dilarang dalam islam !!" kata kak Azran.
"Iya kak, lagi pula menurutku pacaran itu cuma membuat pulsa kita habis percuma, kuota habis. Dan plus dapat dosa lagi !" ucapku yang membuat kak ifa tersenyum.

"Iya, jangan pernah sekalipun kamu pacaran yah. Kalau sempat kamu pacaran, liat aja kakak akan memberitahukan mu kepada ayah !!" ancam kak ifa dengan sedikit bercanda.

Walaupun ia bercanda, tetapi ancamannya itu tetap berlaku.

"Iya kak, makasih yah kak ifa sama kak Azran sering menasehati aku" ucapku sambil tersenyum.
"Iya, sama-sama" jawab kedua kakakku bersamaan dengan tersenyum juga.

°°°°°°°

Kring.. Kring.. Kring..
Suara alarm itu membuatku terbangun, aku menyetel alarm itu agar membangunkanku pada jam 05.00 pagi. Karena aku suka ketiduran dan meninggalkan sholat subuh.

Aku mengambil air wudhu, setelah selesai akupun segera sholat. Setelah sholat akupun mandi, menyikat gigiku, dan persiapan sekolah lainnya.

Aku sudah selesai bersiap-siap, sekarang jam telah menunjukkan pukul 06.00. Aku segera turun menuju ke ruang makan.

~~~~~~~~

"Em, kalian udah ngumpul ya!" seruku saat melihat kedua kakakku dan kedua orang tua ku sudah ada di ruang makan.
"Iya, nih cepat sarapan. Nanti terlambat kesekolahnya !" seru ibuku.
"Iya bu" jawabku dan langsung segera duduk di meja makan.

"Hm, Laisa kamu nanti berangkat naik motor sama kakak ifa mu aja ya! Soalnya ayah lagi banyak urusan, kalau kakak Azranmu dia harus bantuin ayah ngurusin perusahaan ayah!" kata ayah.
"Iya yah" jawabku.

--------

Saat ini aku telah berada di sekolah. Dan bel masuk juga telah berbunyi.

Bu wali kelas kami memasuki kelas.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakhatuh." seru bu Yani setelah ia dan seorang siswa masuk dan berdiri di depan meja-meja kami.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakhatuh" jawab kami serentak.

Aku melihat siswa itu, dan... "Itukan cowo yang kemaren" batinku.

"Ibu mau memberi tahukan, bahwa kalian memiliki teman baru, perkenalkan dirimu nak!" seru bu Yani dan langsung menyuruh siswa itu untuk memperkenalkan dirinya.

"Assalamu'alaikum warohmattulahi wabarakhatuh. Perkenalkan nama saya Alfat Qobbisyura. Salam kenal" serunya dengan senyuman tipis itu lagi.

"Oh, namanya Alfat" gumamku dalam hati.

"Salam kenal juga" jawab siswi-siswi dikelasku dengan heboh. Ya karena, aku akui kalau wajahnya Alfat memang gagah, menyejukkan, dan tenang.

Tetapi menurutku ia tetap biasa aja. Hm, mungkin karena aku udah bosan ngeliat cogan.

"Kalau gitu, nak Alfat kamu duduk di kursi samping Falin, yah!" suruh bu Yani dengan menunjukan dimana letak kursi yang akan di tempatinya.
"Baik bu" jawabnya sopan. Dan segera melangkahkan kakinya menuju meja yang ada di pojok kiri dan paling depan. Ya karena kursi itu kosong, siswa yang duduk di situ sudah pindah sekolah.

~~ Bersambung ~~

Assalamu'alaikum wr.wb

Hay para readers, saya kembali. Hehee😇
Maaf klo ceritanya masih gk bagus dan gk jelas.
Soalnya saya bingung untuk buat alurnya.😅
Oh iya, maafin juga yah klo ada typo bertebaran.

Saya mau ngucapin terima kasih nih, buat para readers yang mau membuang waktunya hanya untuk membaca cerita saya yang aneh ini. Hehe😁

Jangan lupa vote and comment nya yah,
Kalo gitu, "Thank you so much" buat yang baca cerita saya.
Saya pamit, Wassalamu'alaikum wr.wb🙏

See you in next part. Bye✋

"Teman ??"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang