13. Bälïk Pønďøķ

596 45 4
                                    

First time gue balik pondok.
Rasanya nano nano, rame.

Nyesek ada, seneng ada, senep juga ada.

Nyesek karena gue ninggalin kebebasan gue :v

Senengnya karena gue lega, bebas dari dabel Z yang bikin gue tua mendadak karena di teror dan di tuntut jadi abang.

Senep karena gue belum makan. Dan musti neteng kerdus kek gini.

Gak gue becanda :v

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

"Setor jajan kang. Masyaallah"

Ahmad bantuin gue ngangkat kerdus bekas aqua yang gede, tapi ga berat, dan gue bawanya diberat-beratin.

"NNNGHHHH"

"Kenapa Kang" Gue benerin ransel gue yang isinya penuh.

"Kenapa gak jadi aktor aja Kang?"

Ahmad suka gitu. Tanyanya yang pasti-pasti. Gue lagi nunggu agensi casting gue, Mad. Tenang. Muka ganteng gue bakal awet kok.

"Kenapa Mad, gue tau gue ganteng 😎 "

"Oh bukan gitu Kang. Tadi saya penasaran kerdusnya isinya apa. Kang Indra bawanya berat banget. Pas giliran mau di bantu. Masyaallah sekilo aja kayanya ga ada."

"Tadi pas gue bawa berat kok Mad. Hehe"

"Kang Indra lebay"

"Kalo gitu gue duluan 😊"

Pas gue mau nata baju di lemari. Gue lihat ada lemari baru warna biru berdiri tegak di deket tumpukan kasur.

Imam nyender di lemarinya. Sambil ngangguk-ngangguk nahan kantuk.

"WOYY!!" Gue jedor biar ada sensasi. Pas di kupingnya Imam.

"ASLDKFLLH. INNALILLAH!!! KANG INDRAA. "

"Salaman Mam. Sore-sore udah setor nyawa aja"

Gue salaman sama Imam. Adkel koplak bin somplak yang gue kenal.

"Hehe. Ku bosan Kang. Di suruh nyender sini. Dapet amanah dari Kang Angga"

"Lah lo ngapain? Nunggu wangsit? Angganya mana? Trus lemari biru punya siapa Mam? Yang elo sender itu. Santri baru?"

"Anu kang. Disuruh nunggu lemari sama Kang Angga. Lemarinya boleh bawa Kang Angga sama Fikri dari gudang. Buat nampung jajan anak-anak katanya. Kang Indra ga bawa jajan?"

"Bawa kok. Di bawa sama kang Ahmad. Geseran Mam"

"Mau apa Kang"

"Udah. Geser."

Imam geser. Tapi duikit.

"Lagi. Pelit banget geser aja ga ada semili."

Imam anak polos. Geser terus. Gue mau ambil kasur sama bantal.

"Kok ambil kasur si Kang"

"Udah. Mau nebeng kaga. Kebetulan satu jurusan. Tapi ambil bantal sendiri lo."

"Tidur Kang?"

"Obatnya kantuk"

"Tapi jajannya?"

"Ga usah diturutin si Angga. Kalo lo ngantuk tidur mapan aja. Mumpung belum aktif ngajinya. Nanti gue bantuin ngomong."

"Bener ya Kang"

"Hooh."

"Cus tidur"

Huaaaahhh.. gue sayah.

"Ambilin songkok gue Mam"

"Hh. Dimana Kang?"

"Deket tas samping lo"

Sama Imam dilempar songkok tercinta gue.

"Yee.. di lempar"

"Penting nyampe Kang"

"Otw tidur"

Benerin sarung, pasang songkok. Bukan di rambut tapi diwajah.
Buat nutupin silau. Teken. Sampe lo ga bisa nafas. Besoknya gue layatin.

Tapi jangan. Kalo ada apa-apa gue gamau tanggung jawab.

Tidur.




🐥🐥🐥






Partnya singkat? Biarin. Timnas day nih. Lagi fokus bola.

Gue kasi bonpict nih.

Yang mana peci lo hem?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang mana peci lo hem?

Jan lupa vomment ya.
Klik bintang dibawah.
👇
🌟 biar so sweet 😊😊

Pesantren in L♡veTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang