"Bantuin iketin kreseknya Ngga"
"Yang tangan mana?"
"Dua-duanya lah. Masa iya tangan gue yang satu terkontaminasi bakteri"
"Nanti gantian ya Kang."
"Gampang."
Pagi yang cerah. Adalah ketika gue di teriakin buat bersihin got yang mampet. Parahnya lagi gue cuma berdua sama Angga.
Kelewat baik banget pengurusnya. Mau bikin gue kapok ada-ada aja caranya. Padahal nanti gue masuk Madrasah.
Gue tadi pagi udah mandi. Tapi kalo gini?
"Kang Indra, got yang dekat cuci piring mampet udah di cek belum? ". Tuhkan gue dapet panggilan lagi.
"Belum Kang. Ini baru yang halaman depan. "
Trus gue bisik-bisik ke Angga. Yang lagi asik ambilin daun-daun kering yang berenang di got.
"Ngga yang tereak itu siapa si? Pengurus bukan."
"Yang tadi Kang. Yang nyuruh Kang Indra? "
"Iya. Yang manalagi coba"
"Itu anak Mts kang. Namanya Hakiki, dia piketnya cuci piring"
"JADI GUE DI TEREAKIN ANAK MTs? Ko lo ga bilang si tadi"
"Udah ngga apa-apa kali Kang. Udah jatahnya kita yang dapat takziran. Dinikmati sajalah. Kan ngga setiap hari" Angga ada benernya juga.
"Tumben omongan lo guna ngga? "
"Biasa Kang. Kalo saya emang banyak gunanya. "
"Lo siapa? "
"Angga"
"Bukan. Jawab aja Temennya Indra"
"Yaudah. Temennya Indra. "
"Hahaha." Angga ngebanyol. Banyak garingnya
"Oh ya Kang, tadi di cari sama Kang Wahhab"
"Gue? Kapan ko lo ga bilang? "
"Tadi Kang pas saya cari kantung kresek. Kirain Kang Indra sudah tau." gue gatau apa-apa kok. Kapan gue taunya.
"Belum"
"Nanti coba pulang Madrasah di temuin Kang Wahhabnya. Siapa tau ada yang penting." Angga nasehati gue teman teman.
"Wah. Bener lo Ngga. Temenin ya tapi nanti"
"Gampanglah. Yang penting Kang Indra jangan ngeblong trus neriakin nama saya lagi" haha.. Masa lalu Ngga itu. Udah kemarin.
Lupakan.
Lupakan ya Ngga.
Gue aja udah lupa, masa lo masih ingat?
"KANGGGGG... KANGGG INDRAAA... DISAMBANGIII.. "
Hah gue ga salah denger. Kalo ada yang bilang di sambangi berati gue di jenguk. Karena Sambang dalam basa jawa artinya jenguk. Disambang=dijenguk. Nah gue? Masa iya gue dijenguk. Ngaco kali.
"Kang Indra denger" Angga ngetes kuping gue.
"Denger. Nama gue bukan si yang dipanggil? " Sekali lagi gue masih percaya.
"Temui saja dulu kang yang manggil. Siapa tau bener Kang Indra di sambang" Angga nasehati gue terus. Tapi dia nasehatinya bener.
"Trus gotnya. Belum selesai nih Ngga. Tanggung"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesantren in L♡ve
Rastgele(Some chapter privated) Innamal a'malu binniyat - Sesungguhnya malu itu karena belum disunat ~ Indra ngawur (︶▽︶) -follow me first ??
