2

958 137 9
                                    

"Jinyoung-ah, mulai sekarang tolong tutup dan kunci jendela kamar-mu"

"Memangnya kenapa?"

"Tidak, aku hanya ingin Jinyoungie baik² saja"

"Bagaimana dengan hyung?"

"Jihoon hyung?"

"Eum"

"Untuk saat ini jangan bertemu dengannya dulu ya"

.
.
.

Sejak tragedi pengiris²an tadi, Jinyoung selalu menjaga Jihoon.

Bahkan ketika Jihoon pingsan tadi, Jinyoung yang menggendongnya, membawa tasnya, dan mengantarnya ke rumah.

Tak peduli seberapa banyak darah di pipi-nya mengalir.

Oh iya, tentang luka di pipinya. Luka Jinyoung sudah diobati eomma Jihoon.

"Hyung... Tadi hyung kenapa? Ayo bangun... Cepat omeli aku seperti biasa..." gumam Jinyoung sambil menggoyang²kan punggung tangan Jihoon.

Saat ini Jihoon tak sadarkan diri, sudah 5 jam Jinyoung duduk menunggu di samping ranjangnya.

"1 domba... 2 domba..." gumam Jinyoung menyadarkan dirinya agar tidak tertidur.

Ceklek

"Jinyoungie, ini sudah jam 9 malam, kau tidak pulang ke rumah?" ucap eomma Jihoon memasuki pintu kamar Jihoon

Hal itu, membuat Jinyoung pergi dari rumah Jihoon secara terpaksa. Namun sebelum menutup pagar rumah Jihoon.

Eomma Jihoon menahan tangan Jinyoung.

"Jinyoung-ah, mulai sekarang tolong tutup dan kunci jendela kamar-mu"

"Memangnya kenapa?"

"Tidak, aku hanya ingin Jinyoungie baik² saja"

"Bagaimana dengan hyung?"

"Jihoon hyung?"

"Eum"

"Untuk saat ini jangan bertemu dengannya dulu ya"

Jinyoung hanya mengedip²kan matanya bingung.

'Jihoon hyung kenapa?

Sakit?

Pusing?

Kenapa?

Lalu kenapa tadi Jihoon hyung tiba² mengiris pipiku?

Lalu kenapa tadi Jihoon hyung tiba² mencium bibirku?'

Narasi itu terus berputar di otak Jinyoung. Lelah berpikir, Jinyoung mulai melupakan narasi² itu, lalu masuk ke dalam rumahnya.

...

"Eomma, apa Jihoon hyung punya masalah?" tanya Jinyoung penasaran sambil membantu eomma-nya melipat pakaian.

Cage | WinkDeep ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang