Dua

32 3 1
                                    

Suasana kota Jogja memang tidak berubah, tetap asli, tetap seni, tidak berubah, walau satu mili. Stasiun ini juga tidak berubah, hanya ada beberapa yang berubah, terakhir kali aku kemari kira kira 1 1/2 tahun yang lalu, dan belum ada orang-orang berpakaian jaket hijau sebanyak ini. Aku pun ditawari oleh beberapa orang menggunakan jasa mereka, tapi aku menolak, karena jalan kaki lebih estetik ketika kita mengelilingi kota Jogjakarta, lagipula aku juga tidak memiliki aplikasi untuk memesan layanan mereka. Hehe.

Aku berjalan kearah sosrowijayan, mencari losmen yang dapat kutinggali semalam saja, lalu mengatur pertemuanku dengannya.

Aku menghempaskan tubuhku dikasur, rasanya tidak terlalu kasar, yah , lumayan lah untuk ukuran penginapan rumah. Suara kipas menderu pelan diatasku, kunikmati rasanya dengan memejamkan mata, lalu terlintas semua ingatan ingatan masa lampau, atau lebih tepatnya kuingat kembali, mulai dari masa kanak kanak ku, yang tidak tau apa apa, hingga sekarang menjadi seseorang yang amat berantakan didalamnnya.

Aku kelewatan, hingga aku tertidur dengan tidak sengaja.

"Kencan Angkasa"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang