AUTHOR POV
ini adalah hari terakhir Taehyung mengajari jennie pelajaran matematika.
Sebenarnya Taehyung ingin lebih lama dengan jennie tapi menurut perjanjian. kalau nilai matematika jennie bagus, jennie tidak usah lagi belajar ke Taehyung.
Taehyung sadar 3 minggu pulang bersama, dan belajar bersama dengan Jennie itu membuat Taehyung mulai melupakan kejadian dimasa lalunya. Dimana orang tuanya dibunuh didepannya dengan kakaknya sendiri."Hmm... baiklah ini hari terakhir gue ngajarin lu" ucap Taehyung dengan wajah datarnya sambil mengambil buku paketnya yang berada di dalam tas sekolahnya.
"Yeay... gue seneng banget" jennie merasa bahagia sekali. Dia sangat menantikan hari ini.
Sebenarnya jennie merasa nyaman jika berteman dengan Taehyung tapi kerna respon Taehyung yang aneh, membuat jennie menjadi bingung dengan kepribadian Taehyung.***
"Jennie.... jenn " Taehyung berlari mengejar jennie yang sudah berada di luar sekolah.
Jennie menoleh dan melihat kebelakang yang ternyata dia Taehyung.
" apa? " jawab jennie begitu singkat dan dingin.
" lu benci gak sih sama gue? " tiba-tiba saja Taehyung bertanya seperti itu. Membuat jennie bingung.
" gak. Emang kenapa? " jawab jennie begitu cuek.
Sebenarnya jennie juga tidak senang kalau dia dan Taehyung seperti dulu lagi. Entah kenapa jennie sangat senang kalau bersama Taehyung." entah kenapa gue nyaman aja kalau di dekat lu. Kalau misalnya kita temanan lu mau gak? "
"Emang selama ini kita itu apaan kalau buka temenan? " dengan santainya jennie pergi meninggalkan Taehyung dan masuk ke mobil jemputanya yang kebetulan kakaknya sudah memperhatikan jennie dan Taehyung di dalam mobil.
"Siapa dia? " jennie sudah berada di dalam mobil bersama kakaknya, jin pun langsung menanyakan siapa teman jennie bicara tadi.
Sebenarnya jin sangat sayang kepada adiknya, dia juga sangat perhatian sangkin perhatiannya jin kenal semua teman -teman adiknya jennie. Banyak orang yang bilang kalau sifat jennie dan jin itu sama, sama- sama jahat dan cuek. Tapi sebenarnya jin adalah seorang kakak yang baik yang selalu menjaga adiknya, sikap jin seperti itu karena jin ingin melindungi adiknya dari masalah besar.
"Itu teman aku kak, dia guru les yang ku ceritakan ke kakak " jawab jennie sambil mencek hp nya,
" owh..." sambung jin lalu melajukan kenderaan mobil.
*****
"Wanita bersama mu tadi di depan pagar sekolah siapa? " tanya suga yang sedang duduk di sofa sambil menonton tv.
"Dia teman aku " Selama ini Taehyung tidak pernah punya teman setelah kejadian itu. Bukannya punya teman malah dialah yang di bully setiap hari di sekolah.
Mendengar perkataan adiknya sontak membuat suga kaget dan menatap Taehyung.
"Sejak kapan kamu mulai mempunyai teman? Bukannya lu pernah bilang kalau lu gak punya teman ? " tanya suga kebingungan dan berdiri menghampiri Taehyung yang sedang duduk di kursi sambil meminun air putihnya.
" ya dia teman baru ku. Entah kenapa kalau bersama dia itu gue merasa nyaman aja. " jawab Taehyung
" baguslah kapan-kapan kenalin teman mu itu ku gue ya" jin sangat bahagia melihat adiknya tersenyum saat menceritakan teman barunya ke suga. Biasanya Taehyung sangat sulit untuk tersenyum ataupun ketawa tapi setelah dia mengenal wanita itu dia lebih ceria dari sebelumnya.
" ya" jawab Taehyung berjalan menuju kamarnya.
***
Jin sudah berada di kamarnya sejak tadi jin merasa cemas, tadi sore mata-mata jin melaporkan sesuatu bahwa mereka akan mengincar jennie untuk membalas dendam. Jin tidak mau itu anak terjadi kepada adiknya, cukup kedua orang tuanya saja yang mencampakkan jin dan jennie.
"Halo? Bagaimana? " jin
" mereka mengincar jennie adik mu, suruhanya sempat menghubungi kami dan berkata bahwa jennie tidak akan selamat" jin sedang menghubungi suruhanya.
"Oke. Terus beri informasi ke saya " jin menutup telfonnya
____________________________________
Maaf kalo ceritanya makin gaje.
Authornya masih new, lagi pula. Lagi banyak tugas sekolah.Makasih yg sudah menghargai cerita ku
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY
Romancev siswa sma yang sangat berbeda dengan siswa lainya. dia tidak bisa bersosialisasi dengan siapapun, jika ada temannya atau orng yg mengajak dia bicara dia hanya tertunduk atau berlari. hanya kepada keluarganya saja dia bisa menjadi v yg normal