Belanja

1.2K 97 34
                                    

Disclaimer : Boboiboy milik Animonsta

Rate : T

Pairing : HalifemTau

Genre : Romance, humor, family, etc.

Warning : OOC, genderbender, typo, no yaoi, no alien, no robot, dll.

Terinspirasi dari salah satu fanfic yang Val baca.
.
.
.
Mama! Papa! Aku sayang kalian!
.
.
.
H

appy Reading~

.
.
.
"Nanana~"

Senandung khas anak kecil mengalun dari bibir bocah berumur 5 tahun itu. Dengan digandeng orangtuanya, anak itu berjalan menuju sebuah supermarket.

"Mama, Mama mau belanja apa?"

Taufan menoleh ke arah sang putra. Dengan satu tangannya yang bebas ia mengelus surai cokelat turunannya.

"Tentu saja belanja untuk keperluan memasak, sayang. Agar Mama bisa memasak untuk Blaze,"

"Benarkah?!"

Halilintar mendengus geli. Mendengar kata makan telinga anaknya langsung tegak, bahkan Halilintar bisa melihat ekor imajiner yang mengibas-ngibas dibelakang tubuh sang putra.

"Telingamu langsung tegak begitu mendengar kata makan, heh, bocah?" ledek Halilintar mencari masalah. Sudah tau tempramen-nya yang berubah-ubah diturunkan kepada Blaze, masih saja diganggu.

"Itu tadi suara siapa ya? Kok suaranya ada orangnya gak ada?" balas Blaze tak mau kalah.

Pelipis Halilintar berkedut. Ingin rasanya ia menggeplak kepala Blaze dengan sepatunya, tapi apalah daya ia masih sayang nyawa.

"Papa tidak mau membayar belanjaanmu nanti. Papa tau dengan baik, kau akan belanja cemilan disana," ancam sang ayah.

Halilintar berusaha melepaskan genggaman tangan Blaze namun tampaknya anak itu enggan melepaskan kehangatan yang diberikan kedua orangtuanya.

"Lakukan saja. Aku tau Papa tidak akan tega melakukannya. Memangnya siapa yang tega melihat anak setampanku sedih?"

Taufan memutar bola mata jengah. Ini adalah pertengkaran mereka yang ke lima kalinya dalam dua jam ini. Benar-benar memecahkan rekor dunia.

"Cukup. Aku tidak mau mendengarmu mengganggu Blaze lagi, Hali-" Blaze menjulurkan lidahnya ke arah Halilintar yang dibalas delikan tajam dari pria itu.

"-dan mama tidak mau melihat Blaze bersifat kurang ajar kepada papa, mama tidak suka." Kini giliran Halilintar yang mencibir dan dibalas dengan perilaku yang sama.

"Hmph!" kedua lelaki itu serentak memalingkan wajah, tak mau melihat satu sama lain.

Taufan terkikik melihat interaksi keduanya.

'Sudahlah. Paling nanti juga baikan lagi, yeah.. walaupun tidak lama kemudian kejadian seperti ini akan terulang lagi,' batin wanita 25 tahun itu.

"Kita sudah sampai, ayo masuk!"
.
.
.
"Oke, mama akan belanja di sebelah sana, kalian berdua tolong carikan benda-benda ini ya~" ujar Taufan sambil memberikan secarik kertas kepada Halilintar. Setelah itu ia berlalu menuju sisi lain supermarket itu untuk mencari barang-barang yang pastinya tidak bisa dicari oleh kedua lelaki itu.

"Berikan padaku! Aku yang pegang! Aku yang pegang!" Blaze melompat-lompat berusaha menggapai kertas yang digenggam ayahnya.

"Eits!" Halilintar mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Tidak membiarkan Blaze menyentuh kertas itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mama! Papa! Aku sayang kalian!  (HaliTau fic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang