BAB TIGA-Akhir dari Rasa Kesepiannya

2.4K 226 24
                                    

Mulmed: Lyra Rowlins.

Makasi untuk yang udah nge vote😂, dan maaf karena telat update sesuai janji karena kuota abis😂😂

Nahh, sedikit bocoran nihh buat pemain cewenya.. gimana gimana menurutnya? Bagus ga? Bagus ga?

Jadi, biar gampang nanti aku buat 1 chapter khusus buat CAST pemain pemain disini.

Playlist: Like I'm Gonna Lose You

Happy reading!💪

☙☙☙☙

Ia melihatnya, ia melihatnya! Dan ia percaya sekarang, kesepiannya akan segera dihapuskan 'olehnya'.

☙☙☙☙

BERJALAN dengan langkah santai, ia memasuki ruangan yang berisi banyak bilik dan tentunya lebih luas dari ruang kerja sebelumnya. 'Teacher Room"

Entah apa yang dimaksudkan kepala sekolahnya itu dengan mengirimnya ke sekolah lain. Yah walaupun Jayden akui di sekolah ini terlihat 'lebih mewah' dari tempat mengajarnya dulu, dan harus ia akui bekerja di pedalaman tidak ada ruginya untuknya.

Flasback on

"Panggilan untuk Mr. Flutie silahkan ke ruang kepala sekolah" Speaker yang berada tepat didepan pintu guru menggema saat speaker tersebut diaktifkan untuk memanggil seseorang ataupun memberi tahu tentang pembelajaran.

Jayden yang sedang tertidur langsung tersentak mendengar suara yang begitu keras menyebut namanya.

Mendongakkan kepala melihat banyak pasang mata melihat kepadanya. Mungkin dikiranya ia akan dipecat dari sekolah. Padahal belum satu minggu. Menghela nafas ia bangkit dari bangkunya dan berjalan ke arah pintu ruang guru.

☙☙☙

Sesampainya di ruang Kepala Sekolah, ia mengetuk pintu tersebut, sesaat menunggu untuk intruksi selanjutnya, setelah mendengar kata 'masuk' barulah ia beranjak.

Menutup pintu dengan pelan, ia membalikkan tubuhnya menghadap atasannya. Mrs. Bett

"Permisi, Sir. Ada apakah gerangan memanggil saya kemari?" Tanya Jayden sebisa mungkin bicaranya agar sopan

Mendongakkan kepalanya yang sedari tadi menatap tumpukan-tumpukan berkas penting, ia tersenyum ramah kepada Jayden.

"Ah.. kau sudah datang juga silahkan duduk terlebih dahulu" Ucap Mrs. Bett dengan ramahnya, setelah dilihatnya Jayden menduduki tempat duduk sesuai perintahnya barulah ia memasang wajah serius.

"Sebelumnya saya minta maaf telah memanggil anda kemari yang pastinya telah memotong waktu istirahat anda" Ucap Mrs. Bett yang dibalas gelengan cepat oleh Jayden.

"Mungkin ini sangat cepat, tetapi saya meminta bantuan anda untuk mengajar ke pedalaman yang bertempat di (Tempat Dirahasiakan) itu dikarenakan disana krisis seorang guru, serta perlakuan murid murid yang semakin berulah"

"Saya mengerti mungkin bagi guru baru ini terasa berat, tetapi saat saya melihat anda pertama kali mendaftar di sekolah ini, saya dapat langsung percaya kepada anda. Jadi saya harap anda dapat menerima ini, dan juga ini dapat menjadi pengalaman terbaru anda" Ucap panjang lebar Mrs. Bett yang dibalas dengan pelototan kaget Jayden.

Tentu saja ini berat. Bahkan sangat berat. Pedalaman? Pedalaman terkenal dengan orang orang yang kasar, tidak punya aturan dan sebagainya. Jadi intinya jika mereka mengira kita salah, kelar hidup kita.

Tetapi, mendengar kata 'pengalaman baru' membuatnya semangat. Semangat untuk mencari matenya. Ya walaupun jarang ada seorang mate yang tinggal di pedalaman. Tapi apa boleh buat?

"Err.. ba-baiklah saya akan terima. Saya akan membuat pengaruh yang positif disana. Walaupun harapannya bisa dikatakan kecil" Ucap Jayden dengan senyumannya, yang dibalas oleh Mrs. Bett dengan tak kalah cerianya.

"Baiklah Mr. Flutie! Anda bisa pulang dan berkemas"

Flasback off.

Tersadar akan lamunannya, sesaat ia terpaku melihat begitu sempit dan bisa dikatakan errr.. kotor. Tersenyum canggung didepan mereka yang memperhatikannya dengan tatapan membunuh yang siap mengguliti mangsanya.

"Selamat pagi.." Ucapnya kikuk tak lupa dengan senyumannya membuat satu tatapan membunuh itu sirna dan menyapanya dengan hangat. Mereka menerimanya disini. Itu lebih baik.

☙☙☙

Selesai dengan tugas mengajarnya, ia turun dari tangga tetapi sesaat ia terpaku mencium aroma bunga-bunga yang begitu menggoda.

Mengikuti aroma tersebut dan langkahnya terhenti saat melihat seorang gadis cantik yang begitu indah, sedang tertawa bahagia bersama teman temannya. Tidak mengetahui bahwa ia tengah di awasi oleh Jayden.

"MATE! MATE! MATE!!" Raung Hill lewat mindlinknya, ia tersenyun puas, ia menemukan matenya.

☙☙☙

HALO HALO!!!

Jadi maafkan diriku yang lambat update, nanti diusahakan lebih cepat lagi updatenya😃

Jadi, Hill itu adalah wolf nya si Jayden.

Jadi yang belum ngerti boleh tulis dikomentar yaa!!

Awalnya, umur Lyra nya mau tak samain dengan Jayden, tapi setelah dipikir pikir enakan kalau Lyranya lebih muda aja.

Kalian ngarepnya si Lyra wujud aslinya kaya gimana? Manusia, vampire, werewolf, dll.😂

5 vote & 2 koment lanjut! Nda ada? Tunggu aja 1 minggu lebih wkwkw

Salam Hangat, Baex💞

[2] Alpha With LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang