Sepotong sajak, untuk papa

74 5 2
                                    

Untuk sambungan cerita,
Akan dilanjutkan setelah ide bertamu kembali,
Untuk sementara waktu
Sajak lah yang akan berperan dalam kisah ini.
Semoga kalian menyukainya,
Karena di buat menggunakan hati.

     .......

Sepotong sajak, untuk papa

Hadirmu terkikis oleh sebilah pisau kata
Wujudmu terhapus oleh sekelibat angin kesetiaan
Aku mencari, terus mencari,
Tapi tak kutemukan jawaban.
Kemana?
Kemana?
Kemana?
Beritahu aku.
Rasa iri mengalir deras tanpa henti
Menggoyahkan jiwa kuat kini gusar
Tatkala memandang sosok lelaki dengan anak perempuannya
Bagai cinta sejati yang tak pernah habis dilalap badai
Teriris hati ini,sungguh.
Kehilangan sosok yang disayangi sejak lahir
Mengapa harus hidup begini
Apa setia tidak menjamin?
Uang,
Uang,
Tidak.
Bukan itu yang aku butuhkan.
Tanyakan pada dinding tempat ku bersender
Tanyakan pada lantai tempat ku bersujud
Tanyakan pada pemilik semesta tempat ku mengadu
Hampir saja aku lupa,
Peduli tidak pernah terlintas di benakmu.
Apalagi, tentang perasaan bidadari tanpa sayapku.
Kata ini menjadi saksi
Tentang belati yang kau beri
Pada hati anak gadismu
Yang hancur dalam sekejap
Hanya karena ucapan mu
Bait telah menjadi teman
Sebab manusia tidak mampu meredam
Kepedihan hati yang ditikam sikap

- Dyanni Syifa Amira -

There is no homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang