Hujan

164 24 27
                                    

Seonho melihat kaca jendelanya yang mulai berembun. Suara tetesan hujan menjadi musik yang mengawali pagi Seonho.

Dengan malas Seonho beranjak menuju lantai bawah, mengambil sebuah payung lalu berjalan keluar.

Rumput-rumput, dedaunan, dan rumah-rumah yang basah menjadi pemandangan selama perjalanan. Seonho terus melangkahkan kakinya walau bisa dirasakan hujan semakin lebat.

Taman Lampu

Sebuah taman dengan ratusan lampu indah yang menghiasinya. Karena matahari yang ditutupi awan, maka lampu-lampu itu dinyalakan.

Seonho duduk disalah satu kursi taman, yang cukup basah.

Mengambil beberapa tisu, lalu Seonho mengeringkan bagian yang ia duduki.

"Ah, dingin sekali."

Seonho menyangkutkan gagang payung pada sela-sela kursi, membuat payung itu berdiri tanpa harus dipegangnya.

"Hmm, apa ia akan datang?"

Seonho bermonolog seraya memandang sekeliling. Taman itu sangat sepi, bahkan seekor hewan pun sulit ditemukannya.

"Apa ia akan mengingkari janjinya lagi?"

Aku akan datang.

"Ia berbohong? Lagi?"

Tunggu saja ditaman lampu, aku akan datang dan membuat kau terkejut.

"Apa semua itu hanya omong kosong?"

Aku akan datang saat tetes demi tetes hujan menyirami taman lampu.

"Yah, kau memang tak akan datang."

Lihat saja!

Flashback

15:30
Seonho berdiri dengan gugup, tanganya tidak berhenti bergetar sedari tadi. Membayang apa yang akan Guanlin lakukan membuatnya tersenyum-senyum sendiri.

16:15
Seonho mulai lelah menunggu. Setidaknya Guanlin memberi kabar padanya bukan?

17:00
Payung kini sudah tidak menaunginya lagi. Hawa dingin memenuhi sekitarnya. Rintik-rintik hujan membasahi kemeja putihnya. Tapi Seonho tetap menunggu.

20:20
Ibunya sudah menyuruhnya pulang sedari tadi. Khawatir karena kasus pembunuhan yang mulai banyak disekitar taman lampu.

21:16
Dan pada akhirnya, ia harus pulang.

Sayangnya tidak ada yang tahu.

Malam itu, telah terjadi 1 lagi kasus pembunuhan.

Yang melibatkan seorang pemuda berdarah Taiwan.

Tangannya yang mengenggam sekotak cincin itu sudah menjadi pajangan jalan.

Tubuhnya sudah menjadi makanan ikan.

Dan pada akhirnya, ia tak pernah bisa menepati janjinya.

TAMAT

Dan akhirnya kembali berakhir nanggung. Tapi ini kurang nanggung. 😭😭😭😭😭

Baca work baru aku yuk, liat aja di akun aku, aku nggak ingat judulnya 👍


OneShoot GuanhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang