Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan, seperti aku dan kau.
Awal pertemuanku denganmu semuanya terasa manis, aku mulai jatuh cinta di saat kau mendekatiku dan memberiku perhatian. Seperti anak SMA yang baru jatuh cinta.
Tetapi seiring berjalannya waktu ada banyak rahasia yang kau sembunyikan dariku, ingin bertanya. Tapi hati ini ragu. Aku berharap engkau mau berbagi cerita denganku, tapi harapan itu kosong.
Di saat akhirnya kita membangun mahligai pernikahan dan berumah tangga, semua jati dirimu baru muncul di permukaan.
Rasa penyesalan berkecamuk di pikiranku, tapi semuanya sudah terjadi. Menyesalpun percuma.
Aku tahu setiap manusia sudah ada garis takdirnya masing-masing bahkan aku bertemu denganmu pun. Termasuk takdir yang sudah digambarkan sebelumnya.
Seandainya waktu dapat diputar kembali, aku ingin takdirku bukan bersamamu. Tapi dengan orang lain dan aku ingin menghilangkan semua ingatanku tentang kita.
Iya kita...
Kita yang sekarang ditakdirkan bertemu untuk berpisah...
Kembali seperti awal lagi...
Disaat aku dan kamu masih sendiri, sekarang kita mencari takdir kita masing-masing.
