Saat pertama kali aku bertemu dengannya, jantungku berdegup dengan kencang.
Tubuhku seperti tersengat listrik dan seperti ada kupu-kupu terbang didalam perut.
Tidak berhenti aku tersenyum memandangnya.
Yang ku ingat...
Wajahnya yang tampan rupawan,
Hidungnya mancung,
Di kedua pipi ada lesung yang menambah ketampanannya,sekilas terlihat ada tahi lalat kecil di bibirnya.
Haaah... Cukup hanya mengagumi saja, bukan untuk memiliki.
Mungkin dia sudah ada yang memiliki.
Berharap waktu tidak berakhir dan dia tidak berlalu dari hadapanku, saat melihat tawa lepasnya. Mataku terpejam gemas seakan ingin kucubit pipi lembutnya.
Semakin lama dipandang semakin ingin ku hampiri untuk dipeluk.
Ingin ku tanya siapa namanya, tapi kaki ini tidak mampu melangkah. Terasa lemas dan lutut serasa tak bertulang.
Dia...
Siapapun namanya, aku berharap dia bisa selalu menghiasi mimpi indahku setiap malam.
