***
"Kenapa sih kamu nggak pernah ngertiin aku?! Kamu egois, semaunya sendiri, nggak pernah mikirin perasaan aku! Kamu nggak punya hati tau nggak?!"
Teriakan itu membuat seorang cowok diam di tempatnya menatap lurus gadis yang tengah mengamuk di hadapannya, setelah dirasa amarah gadis itu mereda. Genta Argariano mendekati seorang gadis bernama Ashila, "udah marahnya?"
"Jangan pegang-pegang!"
Genta mengangkat kedua tangannya, "oke, oke... aku nggak pegang kamu, sekarang kita pulang?" katanya lembut membuat Ashila menghembuskan nafasnya kesal.
"Aku bisa pulang sendiri."
Genta memperhatikan Ashila yang melangkah menjauhinya, ia tidak mengejar ataupun memanggilnya. Ia menatap punggung Ashila yang mulai menjauh, dan menghitung dalam hati.
1
2
3
Senyuman Genta mengembang saat Ashila menghentikan langkahnya dan berbalik menatapnya. Genta menunjuk ke arah mobil dan Ashila segera melangkah menuju mobil dengan langkah kesal. Genta tahu apa yang dirasakan gadis itu, hanya saja Ashila tidak pernah mengerti hal itu.
Sesampainya ia di mobil, Genta duduk di kursi kemudi dan melirik Ashila yang membuang wajahnya ke jendela. "Mau pulang apa nyari makan dulu?" tanya Genta yang tidak digubris Ashila. "La?"
Isakan dari Ashila mulai terdengar membuat Genta yang hendak menarik sabuk pengamannya menghentikan aktivitasnya, Genta mendekati wajah Ashila yang tertutup oleh kedua tangan gadis itu.
"Kok nangis sih?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me!
Teen FictionKamu itu kayak es krim, dingin tapi manis. Sebuah hubungan yang terlihat begitu manis di depan, belum tentu juga manis di dalam. Menjalin hubungan yang banyak diidam-idamkan teman seumurannya, nyatanya tak membuat hidupnya sempurna. Ia pikir bersama...