1. Pertemuan tak terduga

97 13 3
                                    



Perasaan cinta saya bukan suatu kesengajaan melainkan karena takdir yang membawa saya kepada sang pemilik hati. -Andra jaya prasetyo

-----------------------------------------------------------


Cerita cinta ini berawal dari pertemuan yang tak terduga. Aku dan dia bertemu saat hujan tiba - tiba mengguyur pada sore hari itu.

Benar benar diluar dugaan waktu itu aku pulang sekolah sekitar jam 15:30 karena kebetulan aku diantar oleh bapak jadi saya harus menunggu di halte yang letaknya tepat disamping gerbang sekolah.

Pada saat itu cuaca benar - benar tidak mendukung bagi para anak SMA yang katanya kalau pulangan pingin ngetime dicafe lah , di warung pojok deket sekolah lah n malah ada ya ng punya bascam sendiri itu adalah bencana besar.

ckck bener bener anak SMA paling bisa menghargai waktu?

Rintik - rintik air itu mulai turun membasahi jalan yang semula panas karena terik matahari hingga hawa dingin yang sekarang menggantikannya.

Kutatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku "sudah 15 menit tapi belum datang datang."  Gumamku sambil diiringi dengusan kecil , Kutoleh kan kepala ku kanan kiri, sepi  ia ingin mencari teman bicara karena sekarang dirinya benar - benar bosan menunggu. Tiba tiba

Brukkkk....

Aku terlonjak dari lamunanku kutoleh kearah kanan seorang pemuda jatuh tersungkur akibat batu yang menyandung kakinya. Karena tak tega kuhampiri dia walaupun kini rintik - rintik itu mulai membasahi tubuhku.

Kulihat dia, sudut bibirnya berdarah pakaiannya pun berantakkan nampak seperti habis berkelahi. Namun hal tersebut tidak mengurangi kadar ketampannannya. "Ehh apa - apaan sih." Segera kutepiss pemikiran itu kujulurkan tanganku bermaksud untuk menolongnya ia pun mendongakkan kepalanya dan menatap dalam kearahku.

"Apa?" Katanya dingin seperti cuaca saat ini. Aku bingung maksudnya apa? Memangnya harus di jelaskannya kalo aku mau bantu dia aku jadi gereget sama pemuda yang tak kuketahui namanya ini.

"Saya pingin nolong kamu gak baik anak sekolah hujan hujanan. Nanti kalo sakit yang repot kan kamu juga." Cerocosku kedia.

"Kamu tau apa sih, kamu sendiri gak liat atau gak sadar hujan hujan demi nolongin orang yang gak kamu kenal." Sentaknya.

Whatt dia ini ya bener - bener di tolongin malah gini, kuhentakkan kakiku pertanda aku mulai kesal dengan tampang tampang pemuda seperti ini. Dan kuliat ia mulai berdiri dan menyeka sudut bibirnya yang berdarah.

"Saya juga gak bakal repot repot mau bantuin orang yang ternyata begini kelakuannya. Kalo gitu saya pergi."dengan tak sopan kutinggalkan ia karena aku udah bener bener kesel sama pemuda itu. Dasar berandal, tau gitu gak usah ditolongin!! Rutukku dalam hatiku.

Namun baru selangkah tanganku di tahannya belum sempat ingin berucap panjang lebar suara klakson membuatku tersadar bahwa bapak sudah menungguku.

"Apa!!!!" Kataku tajam.

"Nama saya Andra." katanya sambil berlalu dan melepaskan tangannya dari ditanganku.

Sedangkan aku masih berdiri ditempat yang sama karena bingung dan memikirkan maksudnya. Dasar aneh tadi ketus sekarang sok - sokan ngumbar nama kaya ganteng ganteng aja tuh cowok? Dasar gak penting!! Gerutuku dalam hati. Dan aku pun tersadar sudah ditunggu oleh bapak.


Bersambunggg

Jangan lupa voted dan comment serta tinggal kan jejak kalian ya.
Kira kira gimana kelanjutan pertemuan mereka ya.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang