♡Tak Kenal maka Tak Sayang♡
"HTI?"
"Iya Pa...mereka itu aktif di HTI.Nah Mutiara itu dekat sama Kak Eca.Kak Eca itu orang HTI."
"Papa tahu HTI.Beberapa kali mereka pernah demo dikantor."
"Apa?Demo?"
"Hanya unjuk rasa menyampaikan aspirasi Ma..."
"Pokoknya Mutiara gak boleh berteman lagi dengan mereka.Dia pingsan gara-gara dijemur gak mau upacara dan hormat bendera.
Mutiara Pa..Mutiara..Mama sampai gak percaya mendengar penjelasan Kepala Sekolah waktu menjemput dia tadi disekolah""Udah dong Ma...Ara gak papa kok.."
"Tapi Mama malu Ara...sejak kapan anak mama jadi pemberontak?Kamu punya impian bakal jadi pembawa bendera di Istana negara ngalahin Kak Berlian yang bisa jadi pembawa bendera di lapangan merdeka."
"Iya Ma..iya..udah dong."
"Sudah Ma..sudah..anaknya sakit kok diomelin terus"
"Pa...mama bukan ngomel.Mama khawatir..."
"Iya...sudah...Yang penting sekarang Ara sudah tahu"
"Mereka gak ada yang salah loh ma"
"Gak ada salah apanya?Paman kamu dulu pernah di Kelompok itu.Dia keluar.Karena apa?karena temanmu dan kelompoknya itu sesat Radikal, Pamanmu juga ngerti agama.Istrinya guru agama, Belajar agama saja sama istri pamanmu."
Mutiara bangkit dari tempat tidur.
"Mau kemana?"
"Udah adzan Ma..mau Ashar..."
Papa memberi isyarat agar mama tenang.
"Ma...kita gak boleh asal tuduh kita cari tahu dulu."
"Pa...lihat di TV..awalnya ikut kegiatan agama diluar sekolah.Ujung-ujungnya apa?Ngebom, Ketangkep jadi teroris."
"Gak mungkin Mutiara seradikal itu."
"Didunia ini apa yang gak mungkin."
"Ya sudah...tapi ya mbok tenang sedikit...Kasihan Ara mama omelin terus."
"Karena mama sayang makanya mama khawatir gini Pa"
"Iya Ma...Papa tahu..."
Waktu menunjukkan jam 23:00
Mutiara tidak bisa tidur.Berulang kali pertanyaan sms Kak Eca dibaca tanpa dibalas.
"Ra..."
"Em.."
"Kok belum tidur?"
"Gak papa.Kamu sendiri kenapa belum tidur?"
"Aku gak bisa tidur.Besok kami final siapa yang akan menang untuk ikut kompetisi Chearleader"
"O"
"Just O?"
"Chearleader?nothing special.Just O."
"Emmm.are you jealous?"
"Idih...amit-amit."
"Halah..ngaku aja! Seorang Mutiara Juara kelas dari SD sampai SMP, Selalu jadi pemimpin regu baris berbaris selama SMP, Gagal seleksi tim Paskibraka."
"Ha-Ha-Ha.udah?puas?" Mutiara tersenyum sinis.
Permata tersenyum bak putri Indonesia.