CHAPTER 01

2.8K 110 4
                                    

Ketika mentari pagi dengan malu-malu menampakkan dirinya diufuk timur.
Ketika udara pagi tertiup begitu menyejukkan.
Dan orang-orang yang sudah memulai aktifitasnya.
Seperti yang dilakukan seorang gadis cantik.

Namanya RAYA MUTIARA DIRGANTARA.
Walaupun dia anak dari keluarga yang kaya raya.
Karna sang ayah HENDRAWAN DIRGANTARA adalah pemilik perusahaan DIRGANTARA CORP yang memiliki cabang dimana-mana dan ada juga diluar negeri.
Dan sang ibu FERA MUTIA DIRGANTARA memiliki beberapa butik dan cafe.

Namun raya tak ingin bermalas-malasan seperti kebanyakan cewek yang notabenya anak orang kaya(tapi tak semuanya seperti itu).
Walaupun orang tuanya selalu ingin memanjakannya dan selalu ingin melihatnya bahagia karna raya adalah anak semata wayang dari keluarga DIRGANTARA.
Tapi raya tak menginginkan itu.

Semenjak seseorang yang berarti dalam hari-harinya pergi meninggalkannya tanpa alasan dan penjelasan.
Raya yang dulu selalu ceria,sekarang berubah menjadi gadis yang pendiam dan terkesan cuek dengan sekitarnya.
Tapi tidak dengan orang tua dan sahabat-sahabatnya.
Raya selalu ceria didepan mereka.
Karna Raya tak mau orang-orang disekitarnya tau kalau sebenarnya ia sedang memendam luka yang belum bisa ia sembuhkan karna orang dari masa lalunya yang tak tau kabar beritanya.


********


Raya kuliah disalah satu universitas negeri dijakarta.
Raya mempunyai 4 sahabat namanya cindy,kathy,vika dan rubby.

Mereka bersahabat sejak SMP.
Walapun saat SMA mereka tidak satu sekolah,tapi mereka tetap berkomunikasi satu sama lain dan setelah lulus SMA mereka kuliah ditempat yang sama namun berbeda jurusan.

Pagi ini raya sedang bersiap-siap berangkat kuliah.
Raya keluar dari kamar dan menuju meja makan untuk menikmati sarapan pagi bersama papi dan maminya.

"Good morning baby!!". Sapa mami raya yang sedang menyajikan makanan untuk sang suami.

"Morning mami,papi‼". Jawab raya sembari duduk dan mengambil roti yang sudah tersaji didepannya.

"Bagaimana dengan kuliahmu sayank,apakah ada kendala...???". Tanya papi raya.

"Tidak ada pi,kuliah raya lancar-lancar saja." Jawab raya.

"Oh ya mi,pi raya nanti malam mau minta izin keluar buat datang keacara ultah teman raya,boleh apa tidak pi....???". Tanya raya sambil menatap sang ayah.
Yang ditatap pun menoleh.

"Iya boleh tapi...(sambil menatap sang anak dan tersenyum).
ayah akan mengizinkan kamu pergi kalau kamu diantar sama supir,tidak boleh pergi sendiri dan tidak boleh mampir-mampir.
harus langsung pulang.
karna papi dan mami tidak mau kamu kenapa-napa sayank." Jawab sang ayah kepada raya.

Sedangkan yang sedari tadi sudah menunggu jawaban dari sang ayah hanya mengerucutkan bibirnya karna jawaban dari sang ayah tak sesuai dengan harapannya.

Sementara sang ibu hanya tertawa kecil melihat ekspresi dari putri semata wayangnya.

"Yach papi kog gitu sih...papi nggak asyik ah.
raya kan berangkat kesananya bareng teman-teman masak harus diantar supir sih,ntar apa kata mereka pi.
raya kan udah dewasa bukan anak kecil lagi.
jadi please biarin raya bawa mobil sendiri yaaa..." Jawab raya dengan tatapan memohon kepada sang ayah tercinta.

KENANGAN INDAH BERSAMAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang