CHAPTER 16

664 81 18
                                    

*MENERIMA ATAU MENOLAK*

Apa yang harus aku lakukan.
Mengapa kenyataan ini sungguh menyedihkan.
Mengapa seolah takdir mempermainkan perasaanku.
Mengapa tuhan memberikan aku sebuah pilihan yang menyakitkan.
Aku tak mencintainya.
Aku tak memiliki perasaan apapun padanya.
Tapi kenapa harus dia yang hadir dalam hidupku.
Aku harus bagaimana.
Apa aku harus menerimanya atau aku harus menolaknya.
Beri aku jawaban akan pilihan yang harus aku pilih.

(Namira raya larasati)

💝💝💝💝💝💝💝💝💝

"Baiklah pi jika itu keputusan papi,raya akan turuti.
Tapi maaf aku belum bisa menerima perjodohan ini sepenuhnya dan belum bisa mencintainya." Ucap raya dengan air mata yang menetes dipipinya.

"Tidak masalah sayang kamu dan mondy bertunangan 1 bulan lagi.
Kamu dan mondy bisa mengenal satu sama lain selama sebulan ini.
Papi bangga sama kamu sayang." Ucap papi raya sambil mengelus lembut rambut raya.

"Semua aku lakukan demi papi." Jawab raya sedikit tersenyum pada papinya.

"Kalau bukan karna papi gue juga gak mau sama dia." Batin raya menatap tajam mondy.

"Kalau kamu bagaimana mondy??." Tanya papi raya.

"Mondy terima sama keputusan ini om." Jawab mondy sopan.

"Papa senang kamu mau menurut sama keputusan papa dan om hendrawan." Ucap papa mondy menepuk pelan bahu anaknya.

"Kalau begitu kita semua sepakat 1 bulan lagi mondy dan raya bertunangan.
Setelah raya lulus kuliah baru kita adakan pesta penikahannya,sekalian agar mondy dan raya bisa kenal lebih dekat lagi." Ucap papi raya menatap semua yang berada diruang keluarga.

"Iya kita semua setuju!!
Iya kan raya....mondy." ucap papa mondy sambil menatap raya dan mondy.

Raya hanya menjawab dengan anggukan kepala.
Ia hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi untuk kedepannya.

Sementara mondy yang begitu bahagia karna akan bertunangan dan akan memiliki raya seutuhnya.
Ia bertekat akan membuat raya juga membalas cintanya.

"Tuhan aku masih mengharapkan dia kembali.
Aku ingin tau bagaimana keadaannya sekarang.
Bagaimana jika suatu hari nanti aku bertemu dengannya lagi.
Karna sesungguhnya rasa ini masih ada untuknya." Batin raya dilema dengan takdir yang harus ia terima.

"Terima kasih tuhan engkau telah mengabulkan dan melancarkan jalanku untuk bisa memilikinya.
Semoga suatu hari nanti bisa membuka hatinya untukku." Batin mondy sambil menatap raya dengan penuh kebahagiaan.

"Yasudah sekarang kita keruang  makan dan menikmati makanan yang sudah dihidangkan sama bibi." Ucap mama mondy mengajak semua orang yang ada diruang keluarga.

"Iya ayo hen kita makan Siang bareng.
Udah lama loh kita gak makan bareng semenjak kesibukan masing-masing." Ucap papa mondy mendekati papi raya dan merangkul bahu papi raya.

"Iya-yaa fer kita udah lama yaa gak makan bareng." Balas papi raya membalas rangkulan papa mondy.

"yaudah ayo kita keruang makan.
Ayo fera,desinta dan nak raya." Ucap mama mondy menatap raya.

KENANGAN INDAH BERSAMAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang