"Loh jeng Yoona, anaknya mana kok gak diajak masuk?" Tanya salah satu teman Ny. Yoona. Heran karena Woona tidak terlihat batang hidungnya.
"Gatau itu anak susah banget disuruh duduk diem. Biarin jeng mungkin jalan-jalan dia"
Sekitar 8 mama-mama rumpi sedang berkumpul di ruang tamu yang megah milik salah satu teman Ny. Yoona.Di lain tempat...
"Duhhh ini perumahan sepi amat dah. Mana gaada warung atau toko lagi"sepanjang jalan-jalannya Woona penuh dengan gerutuan. Ia berjalan menyusuri perumahan tersebut sambil celingak celinguk mencari warung atau toko yang buka, tapi nyatanya tidak ada.
Sampai ia menemukan gerbang kecil, semacam pagar pembatas perumahan ini dengan tempat disana. Woona membuka pagar tersebut dan terbentanglah jalan yang lurus yang sepi. Ah tidak sepi. Dari kejauhan Woona bisa mendengar deru motor dan teriakan. Apa mungkin tempat ini pas malem dibuat balapan ya? Batinnya.
Dengan rasa penasarannya ia mengikuti asal suara. Benar. Itu balapan motor besar. Banyak lelakinya, tetapi perempuan juga tidak sedikit. Terlihat mereka seperti memiliki kubu tersendiri. Woona sangat asing dengan pemandangan seperti ini. Karena papa dan mamanya selalu melarang anak-anaknya terlibat dalam pergaulan malam seperti ini. Penasaran, Woona mendekat. Ia melihat dari tepi. Di garis start terlihat 4 pemuda menaiki motor gedenya, sepertinya akan bersiap untuk bertanding.
"Nyalain motor!"
Perintah cewe seksi yang sedang memegang bendera. Woona masih terpaku ditempatnya, sampai matanya melihat salah satu peserta balapan.Gue kayak ga asing sama cowo itu, tapi pernah ketemu dimana ya. Batin Woona.
Di balik helm hitam bergaris merah yang tertutup rapat, tapi Woona seperti pernah melihat sosok peserta balapan tersebut."1..2..3.. Go!"
Empat motor langsung menaikkan gasnya dengan kecepatan yang tak terkendali, setelah mendapat aba-aba. Entah apa yang akan mereka dapatkan ketika memenangkan pertandingan tersebut. Woona masih melamun di tempatnya berpijak, sampai ada seseorang menarik kasar tangannya. Digiringnya Woona ditengah gerombolan orang-orang ditempat itu."Eh guys ini anggota baru kalian?" Tanya lelaki-yang-tidak-punya-sopan-santun kepada gerombolan cewek didepannya. Masih menggenggam erat tangan Woona.
"Bukan lah Gyu. Dari dulu kita-kita cewek ya cuman ber sepuluh. Kagak tau tuh siapa" cewe dengan atasan tanktop merah muda dan skinny jeans, menatap Woona sinis.
"Lepasin tangan gue! Sakit tau!" Rengek Woona. Menyesal. Kenapa ia tidak kembali ke rumah teman mamanya.
"Cewek secakep lo kok dilepas. Kalo gue mah mending macarin lo haha" cowo yang diketahui namanya Minggyu meringis setelah lengannya dipelintir oleh kekasihnya.
"Jangan macem-macem kamu sayang! Udah ah biarin dia balik. Gajelas asalnya juga" pacar Minggyu, Rena. Memberikan isyarat pada pacarnya untuk melepas Woona.
Belum sampai Minggyu melepas tangan Woona, salah satu peserta balap sudah mencapai garis finish. Riuh tepuk tangan kemenangan dan makian kekalahan bercampur menjadi satu.
"Wah tuh anak emang gabisa ditandingin. Samperin sana kalian. Kita pesta malem ini. Gue mau urus ini cewek" perintah Minggyu pada anggota gengnya untuk menghampiri salah satu anggotanya yang memenangkan balap.
Minggyu menarik kasar tangan Woona menjauh dari keramaian,
"Salah gue apasih sampe lo kasar sama gue?Gue kan cuman lewat" mata Woona berkaca-kaca. Ia sangat kalut dan ketakutan sekali."Lo itu siapa? Gak sembarang orang tau lokasi ini. Bahaya kalo sampe geng lain tau ada cewek cakep kayak lo. Untung gue yang nemuin lo" Minggyu menurunkan volume suaranya, ia faham cewek didepannya sangat ketakutan.
"Iya gue dari perumahan sebelah kebetulan lagi bosen dan cari angin, dan nemu tempat ini. Yauda gue liat soalnya gue asing sama balapan kayak gitu"
Belum sampai akhir pembicaraan Minggyu dan Woona berakhir, sosok lelaki tinggi kekar menghampiri mereka berdua.
"Wahhh ini nih jagoan kita malem ini! Congrats brooo!!!"
Tanpa mengindahkan ucapan selamat Minggyu, lelaki itu malah berpaling menatap tajam Woona.
"Ngapain lo ada disini?"
"Elo???"—————
Akhirnya aku comeback :")
Soalnya sayang bgt kalo ga diterusin kan ya...
YOU ARE READING
LIFT (Kang Daniel x OC)
FanfictionSemua terjadi begitu saja di lift itu. Ada apa sebenarnya?