6. Painful?

86 9 0
                                    

Sejak kejadian satu minggu yang lalu, dimana Fara bersama Gilang dan berbincang hanya mereka berdua.

Fara menyimpulkan bahwa Gilang itu manusia pertama yang Fara temukan manusia ter-beku.

Mulai dari perilakunya, suara bicaranya yang irit, wajahnya yang datar bahkan tatapan matanya pun membuat siapapun yang menatapnya akan dibekukan seakan masuk ke dunia Gilang.

Fara merobek kertas note berwarna pink yang barusan ia tulis dengan rapih itu lalu ia gulung sekecil mungkin dan diselipkan ditengah – tengah novel yang kini berada di mejanya.

Lalu ditumpuk dengan bekal makanan berwarna hitam.

"Huh! Semoga di baca deh suratnya, dan enggak ngenalin gue," ujar Fara bersemangat.

Ia peluk novel itu dan berjalan menelusuri koridor dengan hati gembira.

Banyak sapaan yang ia dapati ketika menelusuri koridor menuju suatu ruangan.

"Bekal kemarin selalu aja abis jadi semangat gue, hari ini special ada novel dan note yang berbeda."

Akhirnya Fara sampai juga ke tempat tujuannya.

Fara menghela nafas panjang menenangkan dirinya ia sekarang berada di depan ruangan yang bertulisan 'Ruang Ganti Basket.'

Fara celingak – celinguk memastikan tidak ada siapapun.

Sampai akhirnya ada cowok berkacamata tebal hendak melewatinya Fara buru - buru mencekal jalannya.

"A-ada apa Fara?" tanya nya ragu – ragu.

Cowok itu menundukkan kepalanya seakan takut dengan Fara.

Fara memutar bola mata malas.

"Gak usah takut kali sama gue sans ae, btw gue mau minta tolong nih sama lo kira – kira lo mau gak?"

Cowok berkacamata tebal itu seperti sedang menimang – nimang.

"Ba-bantuin a-apa yah Fara?"

Fara menyodorkan novel yang dibawahnya ada sebuah bekal makanan yang sempat ia genggam tadi.

"Tolong banget yah kasih ini novel sama bekalnya ke Gilang Waketos 1, pasti lo tau kan dia yang mana?"

"Kenapa enggak kamu saja yang kasih Fara?" tanyanya pelan dan menundukkan kepalanya kembali.

"So-soalnya aku gak dekat dengan kak Gilang," lanjutnya.

"Ck! Gu-gue mau ada urusan dulu jadi gue minta tolong nih sama lo, boleh kan? Please!" mohon Fara berusaha menyakinkan cowok berkacamata tebal itu.

"I-iya udah Fara, bo-boleh kok," jawabnya sambil membenarkan letak posisi kacamatanya.

Fara yang mendengar jawaban dari cowok berkacamata tebal itu sangat senang menampilkan wajahnya yang berseri-seri.

Fara menyodorkan kembali novel dan bekal makanan itu dan langsung diraih olehnya.

"Oiyah satu lagi! Jangan kasih tau ke Gilang kalau ini dari gue,"

"Kalo ditanya ini dari siapa kasih alasan apa kek seterah lo asal jangan bilang dari gue. Oke?" jelas Fara memberikan senyum simpulnya.

"Emangnya kenapa?"

"Udah deh banyak nanya, intinya tugas lo kasih nih novel sama bekal dan jangan bilang dari gue."

"I-iya Fara," jawabnya sambil membenarkan kacamatanya kembali yang menurun.

"Makasih yah--- Arji." Fara membaca nama cowok itu melalu name tag yang menempel sempurna di seragamnya.

"I-iya sama sama,"

RAVINDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang