.
.
.
.
.
.
.
Seorang namja berpakaian seragam tampak berdiri memandang bangunan yang akan menjadi sekolahnya mulai hari ini."Bighit high school,semoga ini menjadi awal yang baik."
"Hwaiting jungkookie,abaikan mereka yang tidak seharusnya kau lihat."namja yang tak lain adalah jungkook itu mulai melangkahkan kaki nya memasuki gedung sekolahnya mencari dimana letak ruang guru.
Setelah menemukan dimana letak ruang guru jungkook pun di antar menuju kelasnya.
"Annyeong haseyo."tatapan seluruh siswa yang ada di kelas itu tampak terpusat pada namja yang berdiri di samping sang guru dan memakai seragam sama seperti mereka.
"Apa dia murid baru itu?"
"Dia tampan."
"Hei,apa kau sudah dengar rumor soal anak baru itu?"
"Katanya dia itu gila,sayang sekali."
Jungkook mendengar semua gerutuan teman di kelas barunya.
"Tenang,hari ini kalian mendapat teman baru dia pindahan dari busan,jungkook silakan."jungkook harus berterima kasih pada sang guru yang sudah membuat kelas menjadi tenang.
"Annyeong haseyo jeon jungkook imnida."jungkook mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas saat sang guru memintanya duduk di satu satunya bangku kosong yang terletak di ujung paling belakang di samping jendela.
"Annyeong jimin imnida."namja yang menjadi teman sebangku jungkook itu mengulurkan tangannya sambil tersenyum pada jungkook.
"Jungkook."jungkook membalas uluran tangan dan senyum jimin.
.
.
.
.
.
.
.
Skip...
.
.
.
.
Bel istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu tapi tidak membuat jimin berhenti memandangi wajah jungkook yang sedang sibuk dengan ponselnya."Berhentilah memandangiku seperti itu,kau tampak menyeramkan."jimin menatap jungkook heran.
"Apa aku menakuti mu jungkook-ah,mian?"jimin bergumam lirih
"Nde?"jungkook segera menatap jimin yang yang menundukkan kepalanya setelah bergumam lirih.
"Apa maksud mu jimin-shi,kau sama sekali tidak menggangguku."
"Tapi kau baru saja...."jimin menatap jungkook bingung,karena jungkook ternyata tidak menatap nya.
"Aish..."rasa penasaran jimin bertambah saat ekspresi wajah jungkook yang semula tenang berubah menjadi kesal membuat jimin hanya bisa diam saat jungkook melangkah keluar kelas.
"Sebenarnya dia kenapa?"jimin bergumam saat jungkook sudah melewati pintu kelas.
"Sebenarnya apa yang dia lihat."jimin berdiri dari duduk nya dan berbalik kebelakang.
"Omo,pantas saja dia sangat kesal,aish."jimin meninggalkan kelas sambil mengehentakkan kakinya.
Jimin terus saja berjalan menuju atap sekolah tempat dia dan sahabat sahabatnya biasa berkumpul tanpa menghiraukan beberapa siswa yang menatapnya aneh.
BRAK....
Jimin membuka pintu atap dengan keras karena rasa kesalnya karena di acuhkan oleh jungkook.
"Aigo jiminie,kau tidak kasihan pada pintunya eoh?"jimin tak menghiraukan ucapan salah satu sahabatnya,dia memilih berjalan menghampiri sahabatnya.
.
.
.
.
Jimin pov.Aish....mereka benar benar mengganggu ku,tidak bisakah mereka tidak menggangguku sehari saja.
"Kau kenapa jiminie?"hah memang di saat seperti ini seokjin hyung paling mengerti suasana hati ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO
FanfictionAku selalu dilihat sebelah mata dan dianggap sampah oleh semua orang karna kelebihan yang aku miliki. -jeon jungkook