Seven

919 148 327
                                    

Sunggyu sedang bekerja di kebun nya ketika suara mobil masuk ke halaman rumah. Ditinggalkannya pekerjaan yang sedang dilakukannya itu. Mobil yang masuk berupa mobil box besar. Sunggyu merasa heran. Tak seorang pun dari namja yang berada di dalam mobil yang dikenalnya. Namun keheranannya tak bertahan lama. Salah satu dari mereka dengan pakaian rapi datang mendekati Sunggyu. Dengan sebelumnya membungkukan badan.

"Apakah benar di sini rumah Tuan Nam Woohyun?" tanyanya hormat.

"Nde"

"Apakah anda Tuan Sunggyu?"

"Benar.."

"Kami membawa kiriman.. Dan ini surat pengantarnya" kata namja itu sambil menyerahkan surat bersampul biru muda.

Sunggyu mengenalinya sebagai tulisan tangan Woohyun. Dengan penuh tanya didalam hati, segera dibukanya amplop surat itu. Isisnya tidak banyak namun begitu menggores hatinya dalam-dalam.

Gyu Istriku.. 

Saengil chukha hamnida ..
Terimalah piano ini sebagai hadiah dari suamimu yang ingin memberi setetes kebahagian untukmu. Semoga kau tidak berfikir yang tidak-tidak, karena hadiah ini murni akan menjadi milikmu apa pun yang terjadi nanti di antara kita. Kau paham maksudku bukan? Mudah-mudahan kau senang menerimanya siapa tahu kau menjadi pengarang lagu yang terkenal. Jja, nikmatilah hari ulang tahunmu!

Suamimu,
Woohyun

Sunggyu termangu. Hari ini hari ulang tahunnya! Dan dia telah melupakannya sendiri karena kekacauan hatinya belakangan ini.

Ah Hyun! Kau mengingatnya, gomawo Hyun, bisiknya sendiri.

"Diletakan dimana Tuan?" suara namja itu dihadapannya itu

"Turunkan dulu.. Nanti saya carikan tempatnya" sahut Sunggyu gugup.

Segera dia masuk kedalam. Tanpa ragu keputusannya telah tiba begitu masuk ruang tengah. Piano itu akan diletakkannya di muka jendela yang berbatasan dengan ruang tamu.

Beberapa saat setelah kesibukan membongkar peti dan mengangkat piano, mobil beserta isinya undur diri dari hadapan Sunggyu. Begitu suara mobil lenyap dari pendengarannya, Sunggyu mematung di depan hadiah itu dengan hati yang sulit digambarkan.

Piano miliknya! Sebuah piano baru, berkilat dengan warna putihnya yang cantik. Ah Woohyun! Dia benar-benar memperhatikan dirinya. Sunggyu tahu bahwa Woohyun telah menghabiskan tak sedikit untuk membeli rumah ini. Dan kini ia mementingkan hadiah untuknya!

Gerak yang tak disadari melontarkan dirinya duduk di muka piano dan mendentangkan lagu-lagu lewat jari-jari tangannya. Lagu-lagu mulai mengalun mengisi ruangan-ruangan dalam rumah itu. Namun ketika akhirnya matanya menjadi berkilau terseret ingatan masa lalunya ketika dulu bermain di rumah orang tuanya, Sunggyu menghentikan permainan pianonya. Dia tidak ingin menangis!

Lambat dia tutup pianonya itu dengan perasaan sendu. Ketika dia berbalik ke belakang tiba-tiba darahnya terasa membeku. Woojoon sedang duduk memperhatikannya. Dari caranya duduk Sunggyu menduga bahwa Woojoon sudah lama duduk di tempat itu.

"Sudah pulang?" tanya Sunggyu menekan rasa gugupnya.

"Song Ahjussi menyuruhku kembali besok pagi. Kelihatannya ada titik terang" jawab Woojoon.

"Mudah-mudahan berhasil" sahut Sunggyu.

Hanya itu yang dikatakannya, padahal ia ingin pembicaraan semacam itu berlangsung agar Woojoon tidak menyinggung tentang piano. Tetapi otaknya terasa bebal!

"Kenapa tidak diteruskan permainannya tadi?" tanya Woojoon. Akhirnya!

"Sudah cukup" jawab Sunggyu pendek.

White LotusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang