Hariku melihat ibu

76 7 6
                                    


Bandung, 23 september 2017

Hari ini aku dikejutkan dengan sebuah kotak besar yang sudah hadir di depan pintu kamarku, sontak aku pun langsung menghampiri kotak tersebut dan membukanya, ketika saat ku buka dan berisikan sebuah laptop gaming yang sudah lama aku incar, datanglah ayah dan juga sahabatku bernama laras yang selalu ku panggil dengan sebutan jerry mereka mengejutkanku dengan membawa sebuah kue yang berlilinkan tanda 18 tahun..

" happy birhday to you... " nada ucapan yang di iringin nyanyian merdu oleh jerry

Tak lama berselang aku pun langsung memeluk ayahku dan tersenyum kepada sahabatku jerry.

" Thanks yah, akhirnya aku bisa punya laptop gaming ini", ucapku sambil tersenyum dan kegirangan
" jangan berterima kasih kepada ayah, sahabatmu jerry yang beritahu ayah soal barang yang kamu inginkan sejak lama " oyah ? Thank you jerry " ucapku sambil memeluk jerry dan jerry pun tersenyum

Kemudian ayahpun pergi dan tinggal aku dan jerry di kamarku, jerry pun menceritakan bagaimana proses sehingga ayahku mau membelikan laptop ini kepadaku, dia pun bercerita dan saat itu jerry berbicara kepada ayahku bahwa kapan lagi aku bisa tersenyum bahagia di ulang tahunku yang ke 18 tanpa hadirnya seorang ibu di sampingnya.

Disitu pun situasi hati yang awalnya bahagia dan senang, kini berubah menjadi kesedihan yang mendalam, mengapa setelah 18 kali ulang tahunku terlewatkan tanpa seorang ibu.

Namun jerry berusaha menenangkanku dan membujukku untuk selalu ingat tentang ibuku dimana pun dan kapanpun, namun usahanya selalu aku acuhkan, kerena aku tak ingin mengingat ibuku yang bergitu tega meninggalkan seorang anaknya di lebih dari 17 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun jerry berusaha menenangkanku dan membujukku untuk selalu ingat tentang ibuku dimana pun dan kapanpun, namun usahanya selalu aku acuhkan, kerena aku tak ingin mengingat ibuku yang bergitu tega meninggalkan seorang anaknya di lebih dari 17 tahun ..

" sudahlah jerry, aku malas membahas soal ibuku terus, belum tentu juga ibuku lagi sibuk nge bahas anaknya yang lagi ulang tahun sekarang " ucapku sambil berjalan meninggalkan kamar

Kemudian aku pun melirik ke jendela yang di sinari mentari pagi dan disitu ku lihat anak kecil yang sedang asik bermain bersama keluarganya dan ku pandangi sesosok ibu disana yang begitu menyayangi anaknya, bermain bersama anaknya, menggendong anaknya, hal yang tak pernah ku dapat dari sesosok ibu waktu ku kecil dulu.

" kenapa ? " tanya jerry sambil memegang pundaku
" hehe, gapapa jerr, beruntung banget yah anak itu ", ucapku sambil tersenyum
" dengerin aku ", sambil memegang wajahku dan jerry pun berkata " kamu bisa seperti anak itu, kamu bisa bahagia seperti anak itu, hanya saja waktunya yang menuntut kamu untuk bersabar "
" bosan aku mendengarnya, sudahlah lebih baik kita makan ", ucapku sambil pergi menuju ruang makan

Tak lama setelah selesai makan, jerry mengajaku ke suatu tempat yang mungkin agak jauh dari rumahku.. Dia selalu berbicara kita akan ke taman, dan dia selalu mengatakan kita akan cari ibumu disana, jujur hati kecil ini selalu ingin tahu keberadaan ibuku dimana, namun raga ini selalu menolak untuk melakukanya, sehingga tak jarang sahabatku jerry memaksaku untuk pergi.

" aku malas jerry. Aku yakin mana mungkin ibu aku masih hidup, kalau dia sayang harusnya dia udah dateng ke acara ulang tahun aku " ucapku sembari memalingkan muka
" husssh.. Kamu ngomong apaan sih, apa salahnya buat mencoba, pokonya sekarang kamu ikut aku " sembari menariku agar cepat beranjak
" ya udah udah " ucapku sambil pergi meninggalkan pintu

Saat di perjalanan dan akhirnya sampai di sebuah tepi sungai yang ramai dipenuhi banyak orang orang dengan berpakaian rapi, aku pun bingung suasana disana seperti sedang terjadi pernikahan.

" ada apa sih kamu bawa aku kesini jerr ? ", tanyaku dengan terheran heran
" udah pokonya ayoo ikut aku ", sambil menariku menuju pernikahan tersebut

Dan di tengah perjalanan cerita hal yang tak pernah aku duga sebelumnya, hal yang membuatku bingung harus berkata apa, aku hanya bisa terdiam dan rasa kecewa bahagia bercampur aduk, hingga pikiranku menjadi kosong.

*Update lagi di kesempatan selanjutnya

CRAMMER MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang