Dia Kembaranmu?

1.2K 152 8
                                    

Senyum di wajah Catur mengembang saat berhasil menemukan akun instagram Vinta. Dadakan, ia beralih menjadi seorang stalker.

Catur mengamati setiap bagian wajah Vinta dalam postingan foto gadis itu. Ada banyak foto Vinta yang memotret keindahan Pulau Bali. Catur juga menemukan beberapa foto gadis itu sedang berpose di pantai, caffe, ataupun tempat hits yang ada di Bali.

Bali.

Pulau yang Catur rindukan dua tahun belakangan. Ajaibnya setelah melihat postingan Instagram Vinta kerinduan itu seakan terobati.

Senyum remaja itu semakin tercetak jelas ketika melihat foto Vinta sedang tersenyum manis. Senyum itu sama seperti segaris senyum milik mantannya.

Pantesan mirip, batin Catur.

*flasback on*

"L-Lo siapanya Rican?"

Yang ditanya diam. Gadis itu ingat siapa remaja yang sedang memboncengnya. Catur aka Komang, ia adalah mantan dari Rican.

"Bilang lo siapanya Rican?!" tanya Catur tidak sabaran.

"Lo kok jadi sewot gini sih? Penting banget gue kasih tau gue siapanya Rican?" balas Vinta.

Benar. Kenapa Catur tiba-tiba sewot? Benar apa kata gadis itu apa keuntungannya saat ia tau siapa Vinta sebenarnya. Lagipula hubungan Catur dengan Rican sudah berakhir. Lalu apa gunanya ia tau?

"Ma-maaf gue gak maksud."

Vinta meminta Catur menghentikan motornya. "Udah lupain. Gue naik angkot atau nunggu taxi lewat aja," katanya melepas helm bermotif minion.

Kali ini Vinta yang bodoh. Mana ada angkot atau taxi yang lewat di jalan-bisa dikatakan- sepi ini.

"Enggak. Gue anter lo sampai rumah. Gue beneran minta maaf, gue gak maksud."

Belum sempat menjawab ponsel Vinta berbunyi.

"Halo..."

Vinta masih asyik dengan sambungan diponsel pintarnya sementara Catur mengamati wajah gadis itu. Dari dekat gadis itu mirip dengan Rican. Apa benar Vinta kembaran Rican?

Berselang beberapa menit Vinta mengakhiri panggilan. Ia memasukan ponselnya ke dalam seragam.

"Ini helm lo. Bokap gue otw jemput," kata Vinta menyerahkan helm pada Catur.

"Lo bisa balik duluan. Gue nunggu bokap disini,"

Ragu Catur mengambil alih helm dari tangan Vinta. "Gue tunggu sampe dijemput sama bokap lo aja. Gimanapun gue yang nawarin lo pulang bareng. Nggak enak kalau gue ninggalin lo sendirian."

"Terserah."

Setelah itu hening. Langit mendung, bau tanah mulai menyeruak ke hidung mereka. Tidak lama lagi hujan akan turun.

*tintintinnn..*

Suara klakson mobil berwarna hitam memecah keheningan antara Catur dan Vinta. Seorang pria berkaos putih datang menghampiri mereka.

Pria itu mendekat lalu tersenyum ke arah Vinta. "Maafin papa lama," katanya.

Papa ya?

Vinta hanya tersenyum sembari mengangguk.

"Loh Catur?" pria yang mengaku sebagai papa itu menyapa Catur.

Tiang Tresna Bli Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang