"Kamu...
"Iya ini gue. Lo lupa ya?" Tanya orang itu menakutkan alisnya.
Reyhan memandang orang yang ada di depannya meneliti.
Merasa di tatap orang itu berteriak histeris.
"Lo lupa gue rey? Ya ampun segitu berubahnya gue ya" ujarnya tertawa nyaring.
Astaga. Sempat sempatnya Reyhan terpesona dengan gadis yang tertutup oleh penampilannya. Sekali sifatnya bar bar jauh kata feminim kaya penampilannya.
"Lo ingat reyna gak?"
"Jangan bilang lo lupa" sambungnya.Reyhan sempat berpikir sebentar dan mengangguk.
"Astaga lo lupa gue?"
"Lo ingat gak kembaran sifat lo di smp yang sering sama sama kena hukum" tanyanya lagi.
"Oh itu.. Ingat banget gue. Kenapa? Kok lo tau?" Tanya Reyhan bingung.
"Itu gue bodoh" ujarnya geram sama cowo laki laki yang ada di depan nya ini.
Reyhan melongo sesaat
"Lo si bolot tomboy?" Tanyanya lagi.
"Ish. gue ga bolot" ujarnya mendelik tak suka
"Ya ampun berubah banget lo reyn" teriak Reyhan nyaring tak memperdulikan orang banyak yang sekarang ini menatap mereka!
"Ish. Jangan teriak teriak botak di lihatin orang malu gue" ujar reyna menutup muka.
"Oke. Eh apa tadi kata lo Botak? Gue udah punya rambut nih. Cakep lagi." Ujar reyhan nyolot
Reyna mengerucut sebal. Ngeselin!
"Kafe yuk"
"Adek lo?" Tanya reyna menaikan satu alisnya.
"Astaga. Sampai lupa gue sama adik sendiri" ujar Reyhan menepuk jidat.
"Bentar gue kabari dia dulu" ujarnya seraya mengetikkan sesuatu ke hp nya.
"Ayo pergi"
-bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Late To Fall In Love
Teen FictionCinta memang sangat sulit untuk ditebak. Bagaikan teka teki yang sulit dipikirkan. Cinta? ketika dua insan yang saling menyayangi dan mempercayai. Cinta tak segampang kata kata yang terucap. Namun cinta seperti sikap yang dikemukakan. percayalah ci...