~

12 2 0
                                    

Sebelum sosok cahaya itu menjawab muncul seseorang di balik punggungnya. Entah mengapa aku merasa takut akan kehadirannya, sosok itu berjalan sembari menatap ku dengan senyum lebar lalu dia berkata

“Wah-wah apa kau tidak ingin tau juga siapa aku?”

Sebelum ku jawab perkataannya sejenak ku perhatikan dirinya. Sosoknya juga seperti manusia tapi dia sangat bertolak belakang dengan sosok cahaya itu, tubuhnya gelap dan memancarkan aura hitam.

Air mataku mulai menetes sedikit demi-sedikit hanya karena melihat sosok gelap itu.

“Bisakah kau tidak membuatnya takut? Dia itu sangat terkejud karena kau” Bentak sosok cahaya itu pada sosok gelap.

Sepertinya mereka saling mengenal, tapi mengapa sosok dan sifat mereka berbeda?

Sosok cahaya itu sungguh indah dipandang sifatnya juga baik dan sopan dilihat dari cara dia membela ku kelihatannya dia ramah, itu semua membuat dirinya menyerupai malaikat. Berbeda dengan sosok gelap itu dia sungguh mengerikan apalagi matanya yang besar dan berwarna merah di tambah dengan senyum lebarnya yang menakutkan, perkataan yang kasar dan sifatnya yang tak sopan membuat dirinya menyerupai iblis.

Lantas mengapa mereka bersama ku di tempat yang luas dan hampa ini?

“Kalian berdua siapa? Dan apa arti dari perkataan kalian yang menyebutku sebagai pahlawan?” Tanya ku dengan sangat penasaran

“Sungguh kau masih tidak tau siapa kami wahai bocah” Bentak sosok gelap itu

“Aku mohon berhentilah membuatnya bingung dan untuk kau Arin lihat lah cermin yang ada di belakang mu” Tegur sosok cahaya itu

Cermin? Dari mana datangnya cermin itu. Sejenak kuperhatikan di dalam cermin itu, yang kulihat hanya diriku dan mereka berdua yang berdiri di belakang sambil menatap kecermin juga. Tapi ada sesuatu yang kelihatannya ganjil di sini, kuperhatikan wajah mereka ternyata serupa dengan ku begitu juga sebaliknya.

“Apa kau sudah tau siapa kami?” Ujar sang sosok cahaya

“Ya, mugkin aku tau siapa kalian, tapi ini tidak masuk akal” Jawab ku dengan penuh keraguan

“Apa kau mulai membisu wahai calon pahlawan?” Tegur sosok gelap itu sembari tertawa karena mempermainkan ku

Sebelum ku beritahu pendapat ku tentang siapa mereka ada satu hal yang mengganjal pikiran ku. Pahlawan? Apa arti dari pahlawan yang mereka sering katakan, dan kutanyalah mereka “Sebenarnya kenapa kalian dari tadi menyebut ku sebagai pahlawan?”

The LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang