Jam 15:25 Fidela sudah rapi. Fidela sudah mandi dan berpakainan. Tiba tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar rumah.
Tokk..tok..
Fidela langsung berlari ke lantai bawah, memanggil Bi Inah untuk membukakan pintu.
"Bi, tolong bukain pintu, kek nya ada tamu diluar" Pinta Fidela.
"Iya non" Jawab Bi Inah sambil berjalan menuju ke pintu depan.
Bi Inah membukakan pintu. Ternyata yang datang ialah Mira dan Nisa.
"Ehh.. Bi Inah, Fidela nya ada Bi?" Tanya Nisa kepada Bi Inah.
"Ada non, bentar saya panggilkan, silahkan duduk non" Bi Inah mempersilahkan duduk.
Bi Inah pergi ke dapur untuk memanggil Fidela. Yang saat itu Fidela sedang ada di dapur.
"Non, itu ada temen non, Mira sama Nisa di depan" Ujar Bi Inah.
"Iya Bi, makasih ya Bi" Fidela langsung menuju ke ruang tamu.
"Ehh Mira sama Nisa, ada apa kalian kesini, hayoo mau gosipin orang ya, hahaha, udah yok ke kamar aja" Ujar Fidela.
Mereka bertiga naik ke lantai atas menuju kamar Fidela.
"Dahh.. Kalian mau ngomong apa" Tanya Fidela.
"Gua mau main aja males gua dirumah, orang tua gua selalu bertengkar, kek anak kecil gitu!" Ujar Mira sambil merebahkan badanya di kasur Fidela.
"Kalo gua sii..--" belum selesai Nisa bicara, Fidela langsung memotong nya.
"Gua nggak tanya elu, wwllee" Ejek Fidela sambil mengeluarkan lidahnya.
Mereka bertiga bercerita dan tertawa bersama di kamar Fidela. Dan tidak terasa sore sudah berganti malam. Jam sudah menunjukan pukul 18:00.
"Ehh udah malem aja nih, gua sama Nisa pamit dulu ya" Sambil menarik tangan Nisa yang sedari tadi sibuk memainkan handphone nya, yang sepertinya dia lagi nge-stalker doi nya.
"Ehh..ehh..sabar geh Mir, gua ambil tas gua dulu" Ujar Nisa.
"Kita pulang ya Dell.., ntar kita dimarah orang tua kita lagi" Ujar Nisa sambil menuruni tangga.
Fidela langsung turun ke lantai bawah untuk makan malam bersama mamahnya dan Bi Inah. Setelah selesai makan malam, Fidela langsung menuju kamar untuk belajar, tau lah betapa rajin nya Fidela. Fidela langsung belajar dan tiba tiba handphone Fidela berbunyi.
"Nomor siapa ini, nggak ada namanya" Fidela kebingungan antara ingin mengangkatnya atau tidak.
"Angkat ngak yaa?" Ujar Fidela dalam hati. Akhirnya Fidela mengangkat telfon nya.
"Haloo.. Ini nomor siapa ya?" Tanya Fidela kepada penelfon.
"Lu Fidela ya?" Terdengar suara lelaki . Penelfon berbalik nanya kepada Fidela.
"Iya, ini siapa ya?" Tanya Fidela balik.
"Lu nggak usah tau nama gue siapa!, yang penting besok gua tunggu lu gerbang sekolah pas pulang!" Ancam Penelfon dan langsung menutup telfon nya.
Malam sudah berganti pagi. Fidela sudah di sekolah. Fidela masih memikirkan kejadian tadi malam, penelfon yang tidak ada namanya. Padahal nomor telfon Fidela tidak ada yang tahu, kecuali sahabatnya, Mamah nya dan Bi Inah.
"Lantas siapa yang menelfon ku tadi malam?, suara dia terdengar seperti suara laki laki" Ujar Fidela dalam hati.
Tiba tiba sahabat Fidela pun datang. Mereka mengagetkan Fidela yang sedang terlihat melamun.
"Doorr" Lona mengagetkan Fidela. Fidela seketika terkejut dan langsung kebingungan seperti sedang mencari barang nya yang hilang.
"Isshh, elu ngagetin gua aja sih!" Ujar Fidela kepada Lona.
"Ya elu lagian ngelamun mulu, kek lagi ngelamunin doi yang gak peka peka, hahaha" tawa Lona.
"Gua itu tadi malem ditelfon sama orang yang gua nggak kenal, nggak ada namanya, trus dia juga dapet nomor gua dari mana?, kan kalian tau sendiri nomor gua nggak ada yang tau selain kalian, Mamah dan Bi Inah, dan dia ngancem gua untuk ketemu di gerbang sekolah pas pulang sekolah nanti" Fidela menceritakan nya kepada sahabatnya.
"Kalian nggak ngasihin no gue ke Agam kan?" Tanya Fidela kepada sahabatnya.
"Gua nggak lo Dell.." Ujar Mira.
"Gua juga nggak ya dell.." Ujar Nisa.
"Mm..kal.. kalo gue..gue sih nggak ko dell.." Ujar Lona gagap.Budayakan vote and comment 💙
Fidela sama Agam sayang kalian 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL GIRL vs BAD BOY
Teen FictionKisah pertengkaran seorang wanita cantik dengan seorang Bad Boy, teman satu sekolahnya yang berujung cinta