Kepada Hati Yang Terlupakan

722 26 4
                                    

Hujan kembali turun malam ini, ini sudah hampir dua bulan semenjak kita tak lagi sama. Hadir dalam setiap mimpi, membuat aku berfikir kau memang seseorang yang aku bisa pastikan akan tetap berada dalam hati. Tapi, aku juga tidak bisa menepis kenyataan yang sangat sadis, bahwa kita hanya dua jiwa yang pernah bersatu dalam tawa dan tangis, dan harus terpisah karena ego yang tak bisa di kikis.

Dua tahun aku fikir waktu yang bisa ku jadikan alasan untuk mempertahan mu dalam setiap hari ku, saat itu aku masih selalu berfikir kita akan selamanya menyatu.
Tapi tiba - tiba kau berubah menjadi manusia yang tak pernah peduli akan aku, mengabaikan ku dalam setiap waktu, mencampak kan aku dalam setiap rindu. Dan membiarkan ku dalam keaadan yang membelenggu

Hati kembali kusut semenjak kau tak lagi di sisi. Padahal angan mu lebih tinggi dari landmark kota ini, tapi ternyata itu semua hanya kalimat mati yang tak berpotensi.

Kau selalu berkata, bahwa hanya namaku yang selalu di hati, tapi hanya dia sosok yang selalu kau cari. Kemana? Kemana orang yang selalu membangkit kan aku saat aku sedang terjatuh, kemana raga seseorang yang selalu membuat ku bangkit saat aku tersungkur, dan kemana hati yang selalu ku jadikan tempat untuk saling bertukar rindu setiap hari

Memang betul, suasana yang ku ciptakan tak selalu seperti yang ku janjikan. Tapi aku berusaha keras mempertahan mu bagaimanapun keaadan yang sedang berjalan, hati ini benar benar tak ada lagi yang menempati, kosong layaknya rumah yang telah di tinggal pergi. Layaknya kota yang telah mati, dan seperti sungai yang tak mengalir lagi

Kau lupa pada seseorang yang selalu waktu untuk mu, kau lupa pada seseorang yang selalu menunggumu ketika langit mulai mendung.

Bait demi bait kata telah ku lontarkan untuk dirimu yang ku puja, walau tak berkias bahagia, di hiasin oleh duka. Tapi semua ku tulis tanpa sandiwara. Seperti waktu yang terus berlalu, rasa ini akan selalu setia padamu. Sangat disayangkan apa yang terjadi pada kita, mulai dari menjauh dari setiap pandangan, hingga susah bercengkrama seperti dulu saat kita saling menyayang

Coba fikirkan lagi tentang semua yang telah terlewati seakan akan kita mengulang kembali. Pernah kah kau berfikir sebeneranya kau yang telah melukai hati? Atau kau yang telah menghancurkan kepercayaan diri?. Mungkin tidak, tapi tidak mengapa, hati ini juga sudah terlupakan. Hilang dari fikiran dan perasaan, yang dulunya tempat untuk mengadu resahnya tentang kehidupan

Bukan kah dulu kau yang selalu membuatku semangat ketika aku mempunyai problematika, tapi kemana dirimu yang sekarang? Aku merasa terpenjara oleh rasa yang hampa

Aku mulai mencari cari kemana dirimu sekarang, tapi aku tersadarkan
Ternyata hati ini telah terlupakan

Sesuatu Yang Tak TerkatakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang