Setelah berpisah

175 8 2
                                    

Jika pada akhirnya dua hati ini memang tak dapat menyatu lagi, aku hanya ingin berpesan kepada seseorang yang selalu mengisi hari, yang notifnya menjadi paling ditunggu tiap detik. Kapan aku bisa tertawa bersama mu lagi? Apakah itu masih mungkin terjadi? Atau memang kita tak bisa saling berkomunikasi

Terima kasih sudah bersama ku cukup lama. Walau bagiku itu terasa sebentar. Aku telah memandangmu lebih dalam dari aku memandang diriku sendiri. Terlepas dari itu semua, aku akan belajar lebih mandiri. Untuk tak mencoba menghubungi anda kembali. Aku mencoba belajar melepaskan mu, walau setengah ku berasama mu. Aku yakin kita pasti terbiasa, walau inti jiwa ku tak terima.

Argumentasi fikiran terus terjadi, walau sebenarnya aku telah mati. Mati dalam fikiran dan hati. Ya, hati mu. Hati dimana tempat ku melepaskan segala penat yang tak berujung. Karena telah berbahagia bersama dia, tapi jika dia mematahkan hatimu seperti pecinta yang lain. Aku akan tetap di sini menunggu anda.

Jika nanti kita berjumpa kembali, aku harap tak ada lagi rasa yang hadir, aku harap kita cuma sebatas sahabat yang saling memperkenalkan pasanganan kita nanti. Sebab aku tak mau diantara kita masih ingin saling menyatu, karena pilihan mu adalah pemisah dari penyatu.

Sesuatu Yang Tak TerkatakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang