Selamat pagi, hari ini cuaca tak seperti yang kuharapkan. Hujan mulai turun, airnya mulai mengalir perlahan dari atap jatuh ke tanah. Untuk sementara aku merasa senang jika hujan mulai membasahi pekarangan rumah. Tetapi, aku sangat benci akan hujan ketika luka yang lalu kembalo datang merasuki fikiran.
Aku berusaha untuk menguatkan hati, bertahan agar tak jatuh oleh angin luka yang berhembus kencang.
Aku selalu percaya hatiku perlahan akan tahan akan semuanya luka yang sempat kau goreskn dengan tajam, perlahan akan memudar. Karena aku yakin ini semua sudah pernah ku lalui sebelumnya, dan aku gabisa terus terus berhenti.
Walau lambat laun waktu akan mempertemu kan kita kembali untuk berjumpa. Entah untuk kembali bersama, atau untuk melihat diantara kita sudah memiliki pemilik rindu yang baru.
Aku pun terlambat untuk menyesali segala yang terjadi, kita memang tak akan bisa kembali bersatu. Aku sudah merelakan segalanya. Sekarang pergilah kau sudah kurelakan. Aku bukan milikmu lagi, begitupun sebaliknya. Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesuatu Yang Tak Terkatakan
PoesíaUntuk siapapun yang pernah dilupakan, mungkin kisah ini bisa mengingat kembali tentangnya, bukan untuk mengingat kita pernah menjadi miliknya, tapi kita pernah melalui kisah yang teramat luka, dan hati yang teramat patah